
Paus Fransiskus mempercayakan persiapan meditasi dan doa untuk Jalan Salib di Colosseum pada Jumat Agung tahun ini kepada keluarga yang terkait dengan komunitas Katolik dan asosiasi yang melakukan pelayanan dan bantuan sukarela.
Paus Fransiskus telah mempercayakan meditasi dan doa Jalan Salib Jumat Agung tahun ini kepada keluarga, direktur Kantor Pers Vatikan, Matteo Bruni mengatakan dalam sebuah pernyataan, Kamis (7/4).
“Pada kesempatan tahun yang dipersembahkan untuk keluarga di mana Gereja merayakan ulang tahun kelima dari seruan apostolik Amoris Laetitia, Paus Fransiskus telah mempercayakan persiapan teks renungan dan doa untuk Jalan Salib pada Jumat Agung di Colosseum ke sejumlah keluarga yang terkait dengan komunitas Katolik dan asosiasi untuk kerja sukarela dan bantuan,” tulisnya. “Sesuai dengan tema yang dipilih,” katanya, “beberapa keluarga akan memikul salib antarperhentian.”
Tahun Keluarga Amoris Laetitia
Amoris Laetitia adalah nasihat apostolik pasca-sinode oleh Paus Fransiskus yang membahas pelayanan pastoral keluarga. Tanggal 19 Maret 2016, dokumen itu mengikuti Sinode Para Uskup tentang Keluarga yang diadakan di Vatikan pada tahun 2014 dan 2015.
Pada 19 Maret 2021, Gereja menandai 5 tahun penerbitan Amoris Laetitia, tentang keindahan dan sukacita cinta dalam keluarga. Pada hari itu, Paus Fransiskus meluncurkan Tahun Keluarga Amoris Laetitia yang akan ditutup tahun ini pada tanggal 26 Juni, dengan Pertemuan Keluarga ke-10 di Roma.
Jalan Salib kembali ke Colosseum
Pada Jumat Agung malam, Paus akan memimpin liturgi Sengsara Tuhan di Basilika Santo Petrus. Pada pukul 21.15, beliau akan memimpin Jalan Salib di Colosseum.
Selama dua tahun terakhir, Jalan Salib Jumat Agung Paus diadakan di Lapangan Santo Petrus karena darurat Covid-19. Tahun ini, dengan infeksi yang melambat, acara menyalakan lilin kembali ke tempat biasanya.
Kongregasi untuk Ibadah Ilahi dan Tata Tertib Sakramen Vatikan mengeluarkan pedoman kepada para uskup di seluruh dunia untuk tahun 2020 dan 2021 yang merekomendasikan kehati-hatian seperti menghindari keramaian dan kontak selama perayaan kebaktian Pekan Suci, karena banyak negara dan wilayah berada di bawah lockdown ketat untuk menahan pandemi virus corona.
Meditasi
Setiap tahun, Paus menugaskan meditasi praktik saleh kepada kelompok, asosiasi atau individu untuk mencari inspirasi tentang sengsara Tuhan dari perspektif yang berbeda.
Tahun lalu, meditasi dan doa Jumat Agung diberikan kepada anak-anak yang tergabung dalam kelompok pramuka dan sebuah paroki di Roma. Anak-anak menceritakan “penderitaan kecil yang besar” yang menyertai kehidupan sehari-hari mereka, dari ketakutan akan kegelapan hingga rasa ditinggalkan, pengalaman keterbatasan mereka, bullying di sekolah, pertengkaran dengan orangtua, hingga ketakutan akan pandemi.
Pada tahun 2020, tugas tersebut diberikan kepada narapidana sebuah penjara di Padua, Italia. Mereka berbicara tentang rasa sakit dari keluarga yang dibunuh atau putri dari seorang pria dengan hukuman seumur hidup; penderitaan ibu seorang narapidana dan harapan seorang imam yang dituduh dan kemudian dibebaskan secara definitif setelah 8 tahun; tanggung jawab seorang pendidik penjara, seorang katekis, seorang biarawan sukarelawan dan seorang petugas polisi penjara. **
Robin Gomes (Vatican News)
