Niat baik tak selamanya baik – Rio SCJ
Dari kecil sampai dewasa kita dididik tuk memberikan pertolongan dan berbuat baik. Tapi ternyata tak selamanya menolong itu baik. Ada kalanya menolong itu baik, tapi kadang juga perbuatan baik tak selalu berbuat baik.
Maksudnya baik ingin menolong, tapi kadang kita gegabah menentukan sesuatu yang terbaik tuk orang lain. Berasumsi dan berpikir dengan sudut pandang kita sendiri, tanpa mau mendengarkan mereka. Khan yang penting berbuat baik. Ok! itu baik, namun tak selamanya kebaikan berbuah hal baik.
Kehidupan orang lain tak sama dengan kehidupan kita. Apa yang menurut kita baik, belum tentu baik tuk orang lain. Menolong orang lain, bila tak dilakukan dengan motovasi, cara dan tujuan yang benar justru malah bisa menghancurkan. Bahkan kehidupan orang yang kita tolong.
Pernahkah kita berpikir, kenapa dokter harus belajar begitu lama, sampai menjadi ahli. Yach karena penyakit tak hanya bisa disembuhkan dengan niat baik saja. Walau niat ingin mengobati, tapi ilmu tak mumpuni malah bisa meracuni. Niat baik saja tak cukup, butuh hati dan kompetensi.
Tak semua hari baik, tapi selalu ada hal baik setiap harinya. Tetaplah berbuat baik. Ubah sudut pandang tak selamanya baik meurut kita, baik tuk orang lain. Berbagi dengan ikhlas, berbagi dengan hati, dan tepatlah dalam bagi. Bukan menurut diri, bukan pula ingin dipuji, bukan pula ingin dihargai, tapi hidup dan semua yang kita punyai melulu gratis dari yang Ilahi yang harus disyukuri dan dibagi. Rejeki yang Tuhan beri tak semuanya tuk diri sendiri, tapi Tuhan juga titipkan rejeki orang lain melalui rejeki kita. Deo gratias.
Edo/ Rio SCJ