“Fear of Missing Out”

Terkenal, punya followers jutaan, subscribe puluhan juta sering cuma hayalan. Demam ingin jadi yang pertama, ingin tahu duluan, dan takut ketinggalan bak virus mematikan. FOMO: Fear of Missing Out – demam takut ketinggalan. Pingin tau duluan, pingin jadi yang pertama adalah perangkap empuk para penipu dan investasi bodong.
It is to good to be true is probably is not true. Kalau janjinya muluk-muluk pasti berakhir dengan yang buruk. Kesussan bukan hal instan, semudah membalikan tangan. Semua perlu proses panjang. Karenanya puyailah keberanian; berani mencoba, berani berusaha dan berdoa, berani bangkit, berani bermimpi besar, berani keluar dari zona nyaman. Berani bukan berati nekat. Artinya nggak boleh tergesa-gesa. Ada yang perlu dipikirkan, dipertimbangkan, disiapkan, dicek, direncanakan dan di lakukan.
Bro…bro…sis … sis… supaya nggak halu, cek dulu, baru percaya. Bicara soal halu Ternyata di dunia psikologi ada dua macam: Halusinasi dan delusi. Halusinasi itu terkait dengan Indra. Apa yang dilihat, dirasa, didengar, disentuh tidak sesuai dengan kenyataan. Sementara delusi selalu terkait dengan kepercayaan. Saya percaya saya cerdas dan semua orang harus mengakui, dan ikut pemikiran saya.
Sadarlah sukses itu butuh proses. Berkat dan rejeki itu Tuhan yang ngatur. Yang bisa kita buat adalah meminta, berjuang, berusaha, bekerja dan berdoa. Pakai akal budi tuk berpikir dan menggunakan logika, agar rejeki dan sukses mendatangi.
Walaupun ada banyak tawaran yang menggiurkan kita tetap harus bijak memilih dan memutuskan. Satu pilihan membawa perubahan, satu keputusan menentukan masa depan. Deo gratias.
Edo/ Rio SCJ
