Dalam kotbah Doa Ratu Surga Hari Raya Pentakosta, Paus Fransiskus mengimbau umat untuk bertanya pada diri sendiri, seberapa baik mereka mendengarkan Roh Kudus dan menawarkan saran tentang cara terbaik untuk mendengarkan Roh Kudus, termasuk dengan merenungkan Injil setiap hari dan tetap dekat dengan Tuhan dalam doa.
Saat menyampaikan kotbah kepada umat beriman yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus dari jendela Istana Apostolik, Paus mengingatkan bahwa hari ini kita merayakan turunnya Roh Kudus ke atas Maria dan para Rasul.
Menyoroti bahwa dalam Injil hari ini, Yesus berbicara tentang Roh Kudus dan mengatakan bahwa Dia akan mengajari kita “apa pun yang Dia dengar,” Paus bertanya, “apa arti ungkapan ini? Apa yang telah didengar Roh Kudus? Apa yang akan Dia bicarakan?”
Menjelaskan tanggapan-tanggapan tersebut, Paus mengatakan bahwa Dia berbicara kepada kita dengan kata-kata yang mengungkapkan perasaan yang luar biasa, seperti kasih sayang, rasa syukur, kepercayaan, dan belas kasihan, “yang mengungkapkan kepada kita suatu hubungan yang indah, bercahaya, nyata, dan langgeng, seperti hubungan yang indah, bercahaya, nyata, dan abadi. Cinta abadi kepada Tuhan.”
Kata-kata itu, lanjut Paus, adalah “kata-kata cinta yang transformatif,” yang diulangi oleh Roh Kudus di dalam kita, dan, yang baik untuk kita dengar, “karena kata-kata itu membangkitkan dan memupuk dalam hati kita perasaan dan niat yang sama. “
Oleh karena itu, katanya, penting bagi kita untuk memberi makan kita dengan Injil setiap hari dengan membaca sepotong Injil, yang dapat kita lakukan dengan mudah dengan “memiliki Injil dalam saku kecil yang kita bawa kemana-mana.”
Memberi Ruang bagi Suara Roh Kudus
Mendengarkan Firman Tuhan, dan menyalurkan Dia dalam doa dan pemujaan pribadi, beliau menyarankan, membantu kita memberikan ruang dalam diri kita untuk suara Roh Kudus. Bahkan dengan mengucapkan kata-kata baik satu sama lain, tambahnya, bagi satu sama lain kita juga menjadi “gema suara lembut Penghibur”.
“Membaca dan merenungkan Injil, berdoa dalam keheningan, mengucapkan kata-kata yang baik: itu bukanlah hal yang sulit; kita semua bisa melakukannya.”
Dengan Bantuan Maria
Oleh karena itu, Paus Fransiskus mengajak umat untuk bertanya pada diri mereka sendiri, “Apa peran tindakan-tindakan ini dalam hidup saya? Bagaimana saya dapat memupuknya agar dapat lebih mendengarkan Roh Kudus dan menjadi gaung-Nya bagi orang lain?”
Paus Fransiskus mengakhiri pidatonya dengan memohon kepada Bunda Maria, yang hadir pada hari Pentakosta bersama para Rasul, agar kita patuh pada suara Roh Kudus.
** Deborah Castellano Lubov (Vatican News)