Renungan Harian, 19 Agustus 2025

“Melepaskan untuk Memiliki yang Lebih Berharga”

Berderma | Foto: Pinterest

Saudara-saudari terkasih,
Dalam Injil hari ini, Yesus berkata bahwa sangat sukar bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Ucapan ini tidak dimaksudkan untuk mengutuk orang yang memiliki harta, melainkan sebagai peringatan bahwa keterikatan hati pada harta duniawi dapat menutup jalan menuju Allah. Semakin kita bergantung pada kekayaan, semakin kita sulit untuk percaya sepenuhnya pada Tuhan.

Para murid pun terkejut mendengar sabda ini, seolah bertanya: “Kalau begitu, siapa yang dapat diselamatkan?” Jawaban Yesus meneguhkan: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Dengan kata lain, keselamatan adalah anugerah Allah, bukan hasil usaha atau kepemilikan manusia.

Petrus kemudian berkata, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Pertanyaan ini manusiawi, karena setiap pengorbanan biasanya menimbulkan harapan akan balasan. Yesus menjanjikan bahwa siapa pun yang rela meninggalkan sesuatu demi Dia akan menerima kembali berlipat ganda, bahkan memperoleh hidup yang kekal.

Renungan ini mengajak kita untuk berani memeriksa hati kita masing-masing: adakah sesuatu yang membuat kita lebih terikat pada dunia daripada pada Tuhan? Mungkin bukan hanya soal harta, tetapi juga kesombongan, ambisi, atau kelekatan pada hal-hal tertentu yang menghalangi kita untuk mengutamakan Kristus.

Yesus mengundang kita untuk belajar melepaskan. Bukan berarti kita harus kehilangan segalanya, melainkan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, sehingga Allah tetap menjadi pusat hidup kita. Dengan demikian, kita tidak hanya memiliki kebahagiaan sesaat, tetapi juga harta yang sejati: hidup bersama Allah yang kekal.

Tuhan memberkati.

** Fr. Bednadetus Aprilyanto

Leave a Reply

Your email address will not be published.