Rm. 8:1-11; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 13:1-9; BcO Yer. 19:1-5,10-20:6; (H)
Tuhan yang Menyempurnakan

Saudara-saudari terkasih, hidup kita tidak pernah lepas dari kelemahan. Ada kalanya kita mudah dikuasai oleh kesombongan, keinginan duniawi, atau rasa putus asa. Namun, Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma meneguhkan kita dengan kata-kata ini: “Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Artinya, kelemahan bukanlah akhir dari segalanya, sebab Roh Allah sanggup mengubah kita dari dalam dan membangkitkan kita menuju hidup yang baru.
Kesadaran akan karya Roh Kudus menuntun kita untuk memandang hidup dengan lebih jernih. Jika Roh Allah memberi kita kekuatan baru, maka kita tidak boleh terus bertahan dalam keadaan lama. Inilah yang juga ditegaskan oleh Yesus dalam Injil Lukas hari ini. Ia menanggapi peristiwa tragis pada zaman-Nya bukan untuk menunjuk siapa yang paling berdosa, melainkan untuk mengingatkan bahwa hidup ini adalah kesempatan bagi setiap orang untuk bertobat. Seperti pohon ara yang masih diberi waktu untuk berbuah, demikian pula Tuhan dengan sabar memelihara kita agar hidup kita tidak sia-sia.
Dengan demikian, ajaran Paulus dan sabda Yesus saling melengkapi. Roh Allah menyalakan harapan dalam hati kita, sementara kesabaran Allah membuka jalan bagi pertobatan sejati. Pertanyaannya: maukah kita menggunakan kesempatan ini untuk sungguh berbuah dalam hidup? Dalam hati kita yang terdalam, sesungguhnya ada kerinduan akan kasih yang memulihkan dan memberi arah. Hanya ketika kita membuka diri kepada Tuhan, kerinduan itu menemukan jawabannya. Bersama Dia, hidup kita tidak lagi hampa, tetapi penuh makna.
Maka, janganlah takut — sebab Allah yang memulai karya baik dalam diri kita, Dialah juga yang akan menyempurnakannya. Semoga Tuhan senantiasa meneguhkan dan memberkati kita semua.
**Fr. Tinon Bayu
Tingkat 5
Foto: Pinterest
