Jakarta, 3 November 2025 — Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menyampaikan apresiasi dan dukungan pemerintah terhadap peran Gereja Katolik dalam membangun perdamaian, keadilan, serta kesejahteraan sosial di Indonesia. Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya pada pembukaan Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2025, di Hotel Mercure Conventinon Center, Ancol, Jakarta, Senin (03/11/2025).
Dalam sambutan yang dibacakan Dirjen Bimas Katolik Suparman, Menag menyampaikan salam hormat kepada Duta Besar Takhta Suci Vatikan, Kardinal, para Uskup, imam, biarawan-biarawati, para narasumber, serta seluruh peserta SAGKI 2025. Ia menyampaikan ucapan selamat atas terselenggaranya pertemuan akbar Gereja Katolik tersebut yang menjadi momentum penting dalam kehidupan menggereja dan kebangsaan.
“Saya, Nasaruddin Umar, Menteri Agama Republik Indonesia, dengan tulus mengucapkan selamat melaksanakan Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2025. Tema sidang kali ini, ‘Berjalan Bersama sebagai Peziarah Pengharapan: Menjadi Gereja Sinodal yang Misioner untuk Perdamaian’, sangat sejalan dengan pesan Paus Leo XIV yang mengatakan: ‘Tidak ada lagi perang suci; yang ada hanyalah kedamaian suci,’” ujar Menag.
Ia menegaskan bahwa tema SAGKI 2025 menjadi relevan dengan konteks Bangsa Indonesia yang tengah menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan kemanusiaan. Gereja Katolik, menurutnya, telah berkontribusi besar dalam meneguhkan semangat perdamaian, solidaritas, dan dialog lintas iman yang menjadi landasan kerukunan nasional.
“Saya berharap sidang ini menjadi sarana bagi Gereja Katolik untuk semakin memperkenalkan semangat perdamaian serta memperkuat perannya dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan. Saya yakin, momen yang mempertemukan seluruh elemen Gereja—dari para Uskup, imam, biarawan-biarawati hingga umat awam—akan melahirkan refleksi, solusi, dan arah pastoral yang menjawab keprihatinan bangsa masa kini,” kata Nasaruddin.
Atas nama pemerintah, Menag juga menyampaikan terima kasih atas peran nyata Gereja Katolik dalam berbagai bidang kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, dan sosial. Ia berharap hasil sidang ini akan menjadi pedoman pastoral yang menumbuhkan semangat saling memahami, menghargai, dan melayani, demi terwujudnya kebaikan bersama bagi seluruh warga bangsa.
Dalam sambutan yang disampaikan melalui video, Menag menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat hadir langsung di lokasi acara karena ada agenda lain di DPD RI. Namun, ia membagikan pengalaman rohaninya seusai berkunjung ke Roma, di mana ia mendapat perhatian istimewa dari Paus Leo XIV.
“Dalam kunjungan tersebut, saya diberi kehormatan untuk berziarah ke makam Paus Fransiskus, mendampingi Paus Leo XIV dalam forum resmi, bahkan berdiskusi secara pribadi saat menuju tempat acara, serta menghadiri jamuan makan malam bersama beliau,” ungkapnya.
“Pengalaman ini menjadi kebanggaan tersendiri yang meneguhkan komitmen persaudaraan dan dialog lintas iman,” tambahnya.
Menag menutup sambutannya dengan harapan agar seluruh rangkaian SAGKI 2025 berjalan dalam terang Roh Kudus. “Semoga Roh Kudus menyertai seluruh rangkaian kegiatan ini dan menuntun kita untuk menjadi pembawa damai bagi sesama,” ucapnya menutup sambutan. “Terima kasih. Shalom. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Tentang SAGKI 2025
Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) merupakan forum lima tahunan yang mempertemukan para uskup, imam, biarawan-biarawati, serta umat awam dari seluruh keuskupan di Indonesia. Tahun 2025, sidang ini mengangkat tema besar “Berjalan Bersama sebagai Peziarah Pengharapan: Menjadi Gereja Sinodal yang Misioner untuk Perdamaian”, yang menekankan semangat sinodalitas, misi, dan perdamaian global.
Kegiatan ini diharapkan melahirkan refleksi pastoral yang memperkuat peran Gereja Katolik dalam menghadirkan wajah kasih dan harapan di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.
Abdi Susanto
Mantan Jesuit, Pendiri Sesawi.Net, Jurnalis Senior dan Anggota Badan Pengurus Komsos KWI
Foto: Tim Pubdok SAGKI 2025
Direpost ulang dari: https://www.mirifica.net