Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Santo Yoseph Palembang menggelar Seminar Professional Public Speaking & Effective Communication dengan tema Bicara untuk Membangun Bukan Sekedar Mengucap yang diselenggarakan di Aula Pastoran Paroki Santo Yoseph Palembang pada Sabtu (15/11/2025) pagi. Seminar ini diikuti oleh 92 peserta yang berasal dari beberapa komunitas, seperti perwakilan umat lingkungan dan stasi, komunitas lektor, Orang Muda Katolik (OMK), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), dan para seminaris kelas Rhetorica.

Citra Herawati yang bertindak sebagai moderator, dalam pengantarnya mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa berbicara bukan hanya menghasilkan suara, tetapi membangun relasi, menyampaikan harapan, serta memberi pengaruh positif dalam kehidupan sehari-hari. Hadir sebagai pemateri dalam seminar ini adalah Rahma Santhi Zinaida dan Romo Dionisius Anton Liberto.
Public Speaking yang Profesional dan Efektif
Membuka paparannya, Rahma Santhi Zinaidayang tampil sebagai pemateri pertama menjelaskan bahwa kemampuan berbicara adalah keterampilan yang dapat dipelajari, bukan bawaan lahir. Menurutnya, seseorang yang tampak tidak terbiasa berbicara di depan umum tetap bisa berkembang jika mau belajar dan berlatih. Ia menyampaikan bahwa berbicara untuk membangun berarti mengungkapkan pesan dengan dasar niat baik, kesadaran komunikasi, dan tanggung jawab moral. “Think before you speak-berpikirlah dulu sebelum menyampaikan sesuatu,” tegas Rahma.

Lebih lanjut, dosen yang juga menjabat sebagai Ketua Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Binadarma Palembang ini juga menekankan beberapa prinsip penting yang harus diperhatikan saat berbicara di depan umum. Hal penting itu menurutnya adalah percaya diri, menerima diri apa adanya, menjadi pusat perhatian tanpa mendominasi, menghindari penggunaan kata-kata pengisi yang tidak diperlukan, dan menyampaikan hal yang memiliki nilai dan manfaat bagi pendengar.
Mengakhiri materinya ia juga mengingatkan bahwa rasa takut adalah bagian dari proses pembelajaran. “Orang boleh takut, tetapi jangan terlalu takut untuk salah,” ujarnya memotivasi.
Refleksi Pastoral: Kata yang Membawa Harapan

Pada sesi kedua, Pastor Rekan Paroki St. Yoseph Palembang, Romo Dionisius Anton Liberto mengajak peserta untuk merefleksikan kata-kata dalam sudut pandang pastoral. Kata-kata menurutnya dapat menjadi sarana pertumbuhan iman. Imam yang juga bertugas sebagai Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Palembang ini juga menegaskan bahwa komunikasi yang baik harus lahir dari hati yang jernih dan niat tulus untuk menghadirkan harapan bagi sesama. “Sebelum kita menabur harapan kepada orang lain, kita harus lebih dulu memiliki harapan itu dalam diri kita,” jelasnya.
Lebih lanjut, Romo Liberto juga mengajak peserta untuk menyadari bahwa pewartaan yang baik bukan hanya pada kata-kata, tetapi juga pada kepribadian yang mencerminkan kebenaran iman.
Apresiasi dari Umat
Kehadiran peserta dari berbagai kelompok pelayanan ini menunjukkan minat besar terhadap pengembangan kemampuan berbicara yang baik dan benar, terutama dalam konteks pelayanan Gereja.Pada sesi tanya jawab, peserta aktif memberikan respons dan pertanyaan. Interaksi berlangsung hangat, dengan banyak peserta yang membagikan pengalaman pribadi terkait tantangan berbicara di depan publik.

Mewakili peserta seminar, M.A Dwi Poncowati yang juga sebagai Ketua Pelaksana, menyampaikan bahwa seminar ini sangat membantu umat dalam berkomunikasi di lingkungan keluarga, gereja, maupun dunia kerja. Hal senada disampaikan Ketua WKRI WKRI DPC St. Yoseph Palembang, L.M Sukadaryati. Menurutnya, setiap umat Katolik perlu mengembangkan kemampuan berbicara untuk menyampaikan kebenaran iman secara tepat dan penuh kasih. “Sebagai umat beriman, kita diajak untuk mewartakan kabar sukacita. Seminar ini sangat membantu umat untuk itu,” ujarnya.
Acara ditutup dengan foto bersama, menandai kebersamaan dan semangat belajar seluruh peserta, narasumber, serta panitia penyelenggara.
**Josua Tampubolon\Dionisius Yossel
(Seminaris Kelas Rhetorica)
Foto: Dokumentasi Komsos Paroki St. Yoseph
