Sebuah Refleksi Tahun Ardas III Keuskupan Agung Palembang: Bukan Akhir Pelayaran

Rangkaian pelaksanaan Tahun Arah Dasar (Ardas) III Keuskupan Agung Palembang, Tahun Komunitas Basis Gerejani (KBG) resmi ditutup dalam Perayaan Ekaristi meriah yang dipimpin Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono di Gereja Paroki Katedral St. Maria Palembang pada Minggu, 23 November 2025. Ratusan umat, termasuk para fasilitator KBG yang datang dari seluruh paroki dan dekanat di wilayah Keuskupan Agung Palembang bersatu dalam momen syukur ini.

Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono memimpin Perayaan Ekaristi penutupan
Tahun KBG di Gereja Paroki Katedral St. Maria Palembang

Dalam perayaan ini, Ketua Komisi Kateketik, Kitab Suci, dan Liturgi, Romo Agustinus Giman selaku koordinator Tahun KBG berkenan membagikan refleksinya atas perjalanan Tahun Ardas III. Berikut refleksinya:

Gereja Sampan: Membawa Kasih, Merajut Harapan

Romo Agustinus Giman memberikan refleksinya: Gereja Sampan: Membawa Kasih, Merajut Harapan.

Bapak Uskup, sang Nahkoda KAPal, bapak-Ibu, Saudara-saudari, para-animator dan fasilitator, para awak Gereja-gereja sampan mungil yang terkasih.

Hari ini, kita tidak hanya mengakhiri sebuah program atau Tahun Pastoral. Hari ini adalah saat kita melepas jangkar sejenak, mengamati bintang-bintang di cakrawala, dan mensyukuri setiap riak dan gelombang yang telah kita arungi bersama.

Selama setahun ini, kita membangun sebuah armada yang unik. Kita bukanlah kapal induk yang besar dan megah, melainkan kumpulan Gereja-gereja sampan. Setiap Komunitas Basis Gerejani adalah sebuah sampan yang teguh. Sampan-sampan kayu yang sederhana, mungkin berlubang kecil, mungkin terpaan angin menghempas, namun dengan dayung iman yang tak pernah patah, dan layar harapan yang senantiasa terkembang, kita menuju Sang Bintang Fajar, Kristus sendiri.

Lihatlah perjalanan kita.

Ada saat-saat kita berlayar di lautan yang tenang, ketika doa-doa kita mengalir lancar dan kebersamaan kita hangat bagai matahari pagi. Ada kalanya kita harus mendayung bersama-sama ketika badai persoalan, ombak perbedaan, dan angin kencang keraguan dan sikap apatis menerjang sampan-sampan kita. Namun, dalam setiap guncangan itu, kita saling mengingatkan: “Tenang, Ia ada di dalam perahu kita.”

Sampan kita bukanlah kapal pesiar yang berlayar untuk kemewahan diri. Sampan kita adalah perahu nelayan, yang justru berani menerjang gelombang untuk menjala manusia. Di tengah arus globalisasi yang deras, di antara karang-karang individualisme, sampan-sampan kecil kitalah yang merangkul, mendekati, dan membawa pulang saudara-saudari kita yang tersesat atau terdampar.

Kita adalah Gereja sampan yang mengarungi sungai-sungai kehidupan nyata. Menyusuri selokan-selokan pemukiman padat, menyelusuri tepian sungai-sungai yang membisu, berlabuh di dalam hati yang sunyi di perumahan-perumahan, dan merapat di dermaga-dermaga keluarga yang rindu akan sabda. Dalam kesederhanaan ini, kita mewujudkan Gereja yang sesungguhnya: sebuah persekutuan yang hangat, yang peduli, dan yang menyembuhkan.

Maka, pada penutupan Tahun Komunitas Basis yang penuh syukur ini, marilah kita bersyukur:

Syukur untuk setiap dayung yang kita kayuh, dalam bentuk doa, karya pelayanan, dan kesabaran;

Syukur untuk setiap jala yang kita tebarkan, dalam bentuk katekese, sharing Kitab Suci, aksi sosial, dan persaudaraan;

Syukur untuk setiap nahkoda: – Bapa Uskup, para imam, dewan pastoral, serta animator dan fasilitator KBG – yang dengan setia menyatukan pikir dan membaca peta iman serta menyamakan arah haluan; dan

Syukur yang terdalam, karena Sang Pemilik Laut itu sendiri, yakni Yesus Kristus, telah hadir di setiap geladak sampan kita, menenangkan badai dan memberkati hasil tangkapan kita.

Tahun Komunitas Basis Gerejani kita tutup dengan kidung syukur. Namun, ini bukanlah akhir pelayaran. Ini hanyalah sebuah dermaga tempat kita beristirahat sejenak, memperbaiki jala, dan menguatkan tali-tali persaudaraan.

Esok, matahari terbit lagi. Angin berhembus membawa panggilan baru. Lautan pelayanan masih sangat luas. Marilah kita, Gereja-gereja sampan Keuskupan Agung Palembang, terus berlayar! Berlayar dengan keberanian yang baru, membawa kasih yang lebih dalam, dan merajut harapan yang lebih terang bagi dunia kita.

Terima kasih kepada semua awak sampan yang tak kenal lelah. Selamat beristirahat sejenak. Dan bersiaplah untuk mengangkat jangkar lagi!

Tuhan memberkati.

Romo Agustinus Giman

Ketua Komisi Kateketik, Kitab Suci, dan Liturgi KAPal

Leave a Reply

Your email address will not be published.