Perjalanan Apostolik ke Turki: Hari Pertama

Paus Leo XIV menutup hari pertama perjalanannya ke Turki setelah bertemu dengan para pejabat sipil dan menyerukan agar Gereja serta warga Turki membangun budaya pertemuan dan dialog.

Paus mendarat di ibu kota Ankara pada hari Kamis, menandai pemberhentian pertama dalam kunjungan enam hari ke Turki dan Lebanon—perjalanan Apostolik pertama sejak awal pontifikatnya.

Di bandara, Paus disambut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Nuri Ersoy. Setelah upacara penyambutan resmi, Bapa Suci mengunjungi Makam Mustafa Kemal Ataturk, pendiri dan presiden pertama Republik Turki, serta meletakkan karangan bunga di pusara beliau.

Dalam “Buku Emas” yang ditandatanganinya untuk memperingati kunjungan ini, Paus menulis dalam bahasa Inggris: “Saya bersyukur kepada Tuhan karena dapat mengunjungi Turki, dan saya memohon agar negara ini dan rakyatnya dianugerahi damai dan sejahtera yang berlimpah.”

Hari pertama sebagian besar diisi dengan pertemuan bersama para pemimpin politik dan pejabat sipil. Setelah kunjungan ke Makam Ataturk, Paus diantar oleh pasukan berkuda menuju Istana Kepresidenan, tempat ia diterima oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan.

Setelah pertemuan pribadi di kantor Presiden, kedua pemimpin melanjutkan ke Perpustakaan Nasional untuk bertemu dengan para pejabat, perwakilan masyarakat sipil, dan anggota korps diplomatik. Dalam pidatonya, Paus menekankan peran Turki sebagai “jembatan” yang menyatukan berbagai komunitas, pentingnya keluarga dalam dunia modern, serta kebutuhan untuk menolak “globalisasi ketidakpedulian” dan membangun “budaya pertemuan.”

Kunjungan resmi terakhir pada hari itu adalah ke Badan Urusan Agama, Diyanet, lembaga pemerintah yang mengatur pengajaran dan praktik Islam Sunni di Turki, untuk pertemuan pribadi dengan Presiden Diyanet, Safi Arpaguş. Meskipun sejak awal berdirinya Turki merupakan negara sekuler, lebih dari 99% penduduknya beragama Islam.

Paus Leo bersama Presiden Urusan Agama Turki, Safi Arpaguş

Paus menutup hari pertamanya dengan singgah sebentar di Nunsius Apostolik untuk bertemu dengan staf sebelum kembali ke bandara dan terbang singkat ke Istanbul.

Perjalanan Apostolik Bapa Suci berlanjut pada hari Jumat dengan pertemuan doa bersama para uskup, imam, diakon, religius pria dan wanita, serta pekerja pastoral di Katedral Roh Kudus Istanbul, diikuti kunjungan pastoral ke fasilitas perawatan khusus untuk lansia yang dikelola oleh Little Sisters of the Poor.

Salah satu puncak kunjungan Paus pada Jumat sore adalah Ibadat Doa Ekumenis di Nicaea—sekarang Iznik—untuk memperingati 1.700 tahun Konsili Ekumenis Pertama dalam sejarah Gereja.

**Christopher Wells

Diterjemahkan dan disadur kembali oleh Fr. Bednadetus Aprilyanto dari https://www.vaticannews.va

Leave a Reply

Your email address will not be published.