Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung Misi
1Kor 9:16-19.22-23; Mzm 117:1.2; Mrk 16:15-20; BcO Kis 20:17-36 (P)

“Pergilah dan Wartakanlah Injil”
Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja merayakan Pesta Santo Fransiskus Xaverius, seorang imam Yesuit yang dikenal sebagai pelindung karya misi Gereja. Hidupnya menjadi teladan tentang bagaimana menanggapi panggilan Tuhan untuk mewartakan Injil kepada semua bangsa. Dalam Injil hari ini Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”
Santo Fransiskus Xaverius sungguh menghidupi sabda ini. Ia lahir di Spanyol tahun 1506, bersahabat dengan Santo Ignatius Loyola, dan kemudian diutus menjadi misionaris ke Asia. Ia mewartakan Injil di India, Sri Lanka, Malaka, Kepulauan Maluku, dan Jepang. Meski menghadapi banyak kesulitan—seperti perbedaan bahasa, budaya, penyakit, dan kesepian—semangatnya tidak pernah padam sebab ia percaya bahwa Tuhan menyertai setiap langkah perutusannya. Ia wafat di Pulau Sanchian pada 3 Desember 1552, saat sedang berusaha masuk ke Cina.
Dalam karya misinya, ia tidak hanya berkhotbah, tetapi juga hidup di tengah masyarakat sederhana. Ia belajar bahasa mereka, mencintai mereka, dan mengajar iman dengan cara yang dapat mereka pahami. Melalui kasih dan ketulusan, ia memperkenalkan Kristus kepada banyak orang. Hidupnya menjadi bukti bahwa kasih Allah melampaui batas bangsa dan budaya.
Saudara-saudari terkasih, kisah hidup Santo Fransiskus Xaverius menjadi penyemangat bagi kita untuk ikut mewujudkan perintah Yesus: mewartakan kabar gembira. Yesus bukan hanya memberi perintah, tetapi juga janji: siapa yang percaya akan diselamatkan dan disertai tanda-tanda kuasa Allah.
Perintah Yesus mungkin terdengar sederhana, namun maknanya sangat mendalam. Ia mengajak kita keluar dari zona nyaman dan membawa kabar sukacita kepada semua orang—bukan hanya kepada mereka yang sudah baik atau seiman, tetapi ke seluruh dunia. Artinya, kasih dan keselamatan Allah tidak terbatas. Yesus pun tidak mengutus murid-murid-Nya sendirian. Ia berjanji menyertai mereka sampai akhir zaman. Maka, ketika dalam pewartaan kita mengalami takut, lelah, atau ragu, janji Yesus inilah yang menjadi sumber kekuatan. Dialah yang mengutus, dan Ia pula yang bekerja melalui kita.
Saudara-saudari terkasih, melalui Injil hari ini dan teladan Santo Fransiskus Xaverius, kita diingatkan bahwa setiap orang beriman dipanggil menjadi misionaris. Kita mungkin tidak diutus jauh, tetapi kita bisa mewartakan Kabar Sukacita di keluarga, lingkungan, tempat kerja, dan di mana pun kita berada—melalui kata yang lembut, hati yang sabar, kerja yang jujur, dan kasih yang tulus dalam tanggung jawab kita sehari-hari. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua.
**Fr. Yohanes Deo–Tingkat 3
Foto: Pinterest
