HARI RAYA NATAL
Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18; BcO Yes. 11:1-10;(P)

Terang itu Telah Datang
Saudara-saudari terkasih, Selamat Natal. Hari ini seluruh Gereja bersukacita, Sang Sabda telah menjadi manusia dan diam di antara kita! Allah yang dahulu tampak jauh kini menjadi dekat, hadir dalam rupa seorang bayi yang lahir di palungan. Di tengah dunia yang penuh kegelapan, kebingungan, dan luka, Kristus datang sebagai Terang sejati bagi seluruh umat manusia. Natal bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan peristiwa kasih Allah yang hidup dalam kasih yang turun dan menyentuh bumi.
Nabi Yesaya dalam bacaan pertama menggambarkan betapa indahnya langkah pembawa kabar gembira: “Allahmu meraja” (Yes 52:7). Kabar itu kini tergenapi, Allah sungguh memerintah bukan dengan kekuasaan, melainkan dengan kasih dan kelemahlembutan. Penulis Surat kepada Orang Ibrani menegaskan bahwa Allah berbicara kepada kita melalui Putra-Nya sendiri, Sabda yang hidup, wajah kasih Bapa yang tampak di dunia. Melalui Yesus, kita mengenal Allah yang penuh belas kasih, bukan Allah yang jauh dan menakutkan.
Injil Yohanes juga memberi peringatan “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.” Terang itu hadir, tetapi tidak semua mau membuka hati. Natal mau mengajak kita untuk bertanya diri: apakah hati kita sudah menjadi palungan tempat Yesus lahir atau justru masih tertutup oleh kesibukan, kemarahan, dam egoisme? Merayakan Natal berarti menerima Terang Kristus dan menjadi pembawa terang bagi sesama. Saat kita memberi maaf satu sama lain, berbagi rezeki, dan menyapa orang-orang di sekitar kita, terlebih mereka yang miskin dan tersingkirkan, Kristus lahir kembali melalui kita. Dunia tidak butuh pesta yang megah, melainkan hati yang menyala oleh belas kasih.
Saudara-saudari terkasih, marilah kita biarkan Terang itu tinggal di dalam hati kita, menerangi setiap relung hidup, dan menjadikan kita saksi kasih Allah bagi dunia. “Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, dan kegelapan tidak menguasainya.” (Yoh 1:5) Selamat Natal 2025 Kristus telah lahir mulialah nama-Nya! Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua.
Fr. Yusup Adven Papahang–Tingkat 5
Foto: Pinterest
