Pesta St. Stefanus, Martir Pertama
Kis. 6:8-10; 7:54-59; Mzm. 31:3cd-4,6,8ab,16bc,17; Mat. 10:17-22; BcO Kis. 6:8 – 7:2a,44-59; (M)

Teguh dalam Iman
Saudara-saudari terkasih, hari ini merupakan Oktaf Kedua Natal. Kisah Injil hari ini menceritakan tentang Yesus yang memberi amanat kepada para murid-Nya sebelum mereka diutus. Secara khusus, Yesus mengemukakan tentang penganiayaan yang akan mereka hadapi, diserahkan kepada penguasa, dan dibenci oleh semua orang karena namaNya. Yesus tidak menyembunyikan realitas pahit dari misi-Nya. Ia mengatakan, “Kamu akan disesah… kamu akan digiring ke penguasa… kamu akan dibenci.” Kata-kata ini bukan ancaman, melainkan janji kejujuran. Mengikut Yesus berarti siap menghadapi pergulatan iman yang nyata. Di tengah peringatan itu, Yesus juga memberikan kekuatan: “Roh Bapamu yang berbicara di dalam kamu.” Kata “Roh” di sini mau mengambarkan kehadiran Allah di tengah penderitaan. Artinya ada jaminan bahwa kita tidak pernah dibiarkan sendirian.
Saudara-saudari terkasih, pergulatan karena iman bisa datang dalam beragam bentuk, seperti ejekan di tempat kerja, penolakan keluarga, atau tekanan sosial untuk menyangkal keyakinan iman pada Yesus. Kita dapat belajar dari keteguhan iman Stefanus yang bertahan kendati nyawa menjadi taruhannya.
Sejenak kita bisa bertanya diri: Apa yang aku lakukan ketika imanku diuji? Apakah aku mundur karena takut atau tetap bertahan karena percaya Roh Allah ada di dalam diriku? Kita tahu bahwa setiap pergulatan yang kita alami memiliki arti yang baik bagi diri kita sebab hal itu akan memurnikan iman, menguatkan ketabahan, dan membawa kita lebih dekat kepada Kristus. Dalam situasi apapun hidup yang kita alami, kita tidak sendirian, RohNya senantiasa hadir untuk menguatkan, menopang, dan membimbing kita. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua.
Fr. Robet Silalahi–Tingkat 3
Foto: Pinterest
