Pesta St. Yohanes, Rasul dan Penginjil
1Yoh. 1:1-4; Mzm. 97:1-2,5-6,11-12; Yoh. 20:1a.2-8; BcO 1Yoh. 1:1-2:3; (P)
Melihat dengan Iman
Saudara-saudari terkasih, Injil hari ini berkisah tentang Yohanes, murid yang dikasihi Yesus yang berlari ke makam bersama Petrus. Kendati ia tiba lebih dahulu, ia tidak masuk, melainkan hanya menjenguk ke dalam. Setelah Petrus masuk ia pun menyusul masuk dan melihat kain kafan yang tergeletak di tanah. Ia melihatnya dan percaya. Sebagai murid yang sangat dekat dan tahu siapa itu Yesus, ia tidak menunggu bukti yang lengkap. Ia percaya karena hatinya peka akan kasih Tuhan yang telah ia alami selama hidup bersama Sang Guru. Ia mengenal Yesus bukan hanya dengan mata jasmani, tetapi dengan mata hati. Cintanya yang begitu besar kepada Yesus mengalahkan segala sesuatu. Pepatah Latin mengatakan Amor vincit omnia yang artinya cinta mengalahkan segalanya.
Saudara-saudari terkasih, terkadang kita sulit percaya akan suatu peristiwa jika kita tidak melihatnya atau kita melihat tapi enggan untuk percaya. Dalam hidup sehari-hari, sering kita tidak “melihat” Yesus secara nyata dalam penderitaan, dalam ketidakpastian, dalam kegagalan. Namun, seperti Yohanes, kita diajak untuk melihat lebih dalam: melihat tanda-tanda kasih Allah yang tersembunyi di balik setiap peristiwa dalam terang iman yang berakar pada relasi pribadi denganNya.
Dalam saat-saat gelap, ketika “makam” hidup terasa sunyi dan kosong, mari kita terus percaya bahwa kasih Allah tetap bekerja, meski tidak selalu tampak oleh mata. Kita dapat melihat Yesus dalam setiap orang yang kesusahan, tertindas, miskin, terlantar, dan difabel, mereka yang membutuhkan uluran tangan dan pertolongan kita.
Saudara-saudari terkasih, dalam suasana Natal yang bahagia ini, bersama Yesus yang baru lahir, marilah memperbaharui sikap dan tindakan kita menjadi pribadi yang beriman kepada Allah dan penuh cinta kasih terhadap sesama. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua.
Fr. Yusta Pawe–Tingkat 1
Foto: Pinterest