Kebangunan Rohani Katolik (KRK) dilaksanakan pada Minggu, (12/5) sore. Lebih dari 1.500 umat memadati Ball Room Abadi Convention Center Jambi. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kembali iman kekatolikan umat di Jambi menyambut Hari Raya Pentakosta.








Kegiatan dimulai pukul 17.00 WIB dengan pujian bersama LOJF Worship Team. KRK tahun ini dibawakan oleh Romo Eko Wahyu OSC.
“Tenanglah! Aku ini, Jangan Takut!” ayat yang dikutip dari Injil Matius ini merupakan tema yang langsung dipilih oleh Romo Eko. “Tema ini Romo Eko yang pilih langsung, sesuai dengan yang dibutuhkan di Jambi,” kata Ledis dan Andreas Budiman, selaku Ketua Panitia.
Romo Eko, dengan pembawaannya yang humoris menyampaikan materi membuat peserta yang hadir ikut tertawa.

“Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah dan kepada-Ku, Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan penolong,” pesan Romo Eko, mengutip kata-kata Yesus kepada semua peserta.
Hal itu juga dirasakan Andreas Budiman saat menjadi ketua panitia, “Saya awalnya takut, takut dikit, takut dikit, tapi percaya sampai saat ini, Tuhan bilang jangan takut, ini Aku! Jangan takut”.
Sama halnya dengan Bu Saragih yang berasal dari Paroki St. Yohanes Penginjil Bengkulu, yang mengatakan bahwa dari penyampaian Romo Eko, kita tidak usah takut, seperti apapun beratnya masalah kita, ada Tuhan Yesus yang menolong kita.
Romo Eko, yang mendampingi keluarga-keluarga Katolik ini menyinggung pesan Yesus dalam konteks perkawinan Katolik. Dalam kehidupan keluarga, suami-istri yang jarang berkomunikasi akan menimbulkan kebosanan.

Salah satu penyebab tantangan hidup perkawinan adalah karakter pasangan yang berubah. Dalam kitab suci tertulis, bahwa pasangan adalah penolong yang sepadan. Romo Eko mengatakan, bahwa jika pasangan hidup dalam kemarahan, ketakutan, kekecewaan, dan sakit hati, maka mereka tidak bisa bersukacita.
Romo Eko menyarankan, “Pertama, berani memaafkan,” katanya. “Yang kedua, gelisah bukanlah bawaan lahir. Manusia lahir ke dunia untuk memperoleh berkat dan pengalaman kerahiman. Gelisah dan kecewa bisa disembuhkan.”
“Yang ketiga, kekhawatiran itu tidak penting. Kenapa? Karena orang khawatir dan gelisah tidak akan maju iman dan tidak banyak merasakan the miracle of God (mukjizat Allah).”
“Janganlah hendaknya kamu khawatir. Nyatakanlah semuanya dalam doa. Jika panik berdoalah. Itu yang pertama,” kata Romo Eko Kedua, berbicaralah dengan Tuhan. Setelah berdoa, dia menyarankan umat untuk bersyukur dan memikirkan hal-hal yang baik.
Bapak Frantonius, Ketua DPP Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau, yang juga hadir sore itu berkata, “Kita sebagai keluarga bisa mengubah hal negatif menjadi positif, menerima kelemahan pasangan menjadi kelebihan. Adapun juga saat adorasi membuat kita mengingat kembali dosa-dosa kita yang sangat banyak.”
**Indah
Baca juga: Bacaan Liturgi Minggu, 02 Juni 2024