Jangan Takut untuk Mencoba Menjadi Romo dan Suster

Ku jawab ya Tuhan, ku jawab ya Tuhan, ku jawab ya.. ya.. yaa..”

“Ternyata banyak juga yang mau jadi romo dan suster ya. Bapak Ibu menjadi saksi ya dan doakan mereka supaya nyanyian mereka ini suatu saat menjadi kenyataan untuk menjawab panggilan Tuhan,” ucap RP Nikolaus Lusi Uran, CSsR setelah mengajak anak-anak sekami bernyanyi  lagu ‘Dengar Kau Panggil Nama Saya’ sebelum memulai homili pada perayaan ekaristi Minggu Panggilan di Paroki St. Paulus Pinang Raya hari Minggu (11/05) lalu.

Pada Minggu Panggilan ke-62 “Peziarah Pengharapan, Anugrah Kehidupan”, gereja menempatkan hari ini secara khusus untuk mendoakan mereka semua yang memilih panggilan secara khusus untuk para imam, suster, bruder, frater, biarawan dan biarawati. Namun di samping itu juga tetap mendoakan mereka yang memilih hidup berkeluarga, dengan harapan kelak anak-anak mereka juga ada yang memilih, mengikuti dan menjawab panggilan khususnya.

Selain perayaan ekaristi, hari Minggu Panggilan ini juga diisi dengan aksi panggilan dari Kongregasi Suster Santo Fransiskus Charitas (FCH), Kongregasi Suster Cinta Kasih Santo Carolus Boromeus (CB) dan juga frater dari Kongregasi Sang Penebus Mahakudus (CSsR) untuk mengenalkan kongregasinya masing-masing.

Ada pertanyaan menarik yang dilontarkan oleh salah satu anak sekami, “Suster apakah tidak capek menjadi suster terus?” tanya Luis. Pertanyaan ini jelas mengundang gelak tawa dari teman-temannya, umat, para suster, frater dan romo yang hadir.

“Tentu tidak, memang ada kalanya suster merasa sedih dan bosan tapi semua itu adalah hal yang biasa. Semangat itu akan terus hadir lagi, terlebih ketika mendapat tempat perutusan yang baru, akhirnya mengenal tempat baru, orang baru juga hal-hal yang baru lagi” jawab suster Magried CB.

Pertanyaan-pertanyaan lucu juga turut ditanyakan oleh anak-anak sekami yang lain, hingga membuat suasana aksi panggilan ini menjadi meriah oleh gelak tawa mereka namun juga tetap bermakna dan berkesan baik di hati mereka masing-masing.

Sebelum mengakhiri aksi panggilannya, Sr. Magried CB berpesan kepada adik-adik sekami jika sudah mempunyai keinginan atau tertarik menjadi romo atau suster silahkan untuk mencoba menjawabnya dulu dan jangan sampai menyesal. Namun jika nanti sudah ada ditahap postulat novisiat lalu tidak kuat maka keluar juga bukanlah suatu aib yang memalukan.

Pesan dari Sr. Magried CB ini pun sejalan dengan harapan RP Niko CSsr, Ia berharap benih panggilan untuk menjadi imam, suster, bruder paling tidak sudah ada pada mereka sejak dini.

“Paling tidak hari ini sudah ada yang tertarik dan lain sebagainya, karena panggilan itu bukan hanya semata-mata langsung begitu saja tapi mulai tumbuh itu dari hal-hal yang kecil dan sederhana. Paling tidak sudah ada rasa punya keinginan itu modal utama disini,” jelasnya.

RP. Niko CSsR juga berpesan kepada adik-adik sekami untuk  tetap semangat dan gembira menjadi anak katolik yang baik, supaya benih panggilan yang sudah ada tetap tumbuh subur sampai suatu saat nanti kita ambil keputusan ya saya menjawab panggilan Tuhan untuk menjadi biarawan dan biarawati.

*Komsos Paroki St. Paulus Pinang Raya & Komsos Paroki St. Yohanes Penginjil Bengkulu

Leave a Reply

Your email address will not be published.