Hari Minggu Biasa XXXIII
Mal. 4:1-2a; Mzm. 98:5-6,7-8,9a,9bc; 2Tes. 3:7-12; Luk. 21:5-19; BcO Yeh. 16:3-19,35-43,59-63; (H)

Setia dalam Iman
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Gereja mengajak kita untuk merenungkan tentang akhir zaman bukan untuk menakuti kita, melainkan untuk membangkitkan kesadaran akan panggilan hidup yang setia dan bertanggung jawab di hadapan Tuhan.
Nabi Maleakhi dalam bacaan pertama berbicara tentang datangnya hari Tuhan. Bagi mereka yang hidup dalam kefasikan, hari itu akan menjadi hari kehancuran. Namun bagi mereka yang takut akan Tuhan, akan terbit “surya kebenaran” lambang keselamatan dan harapan. Saudara-saudari, ini adalah penghiburan bagi kita semua bahwa Allah memperhatikan dan membela mereka yang setia.
Dalam bacaan kedua, Santo Paulus menegur umat di Tesalonika yang mulai hidup tidak tertib. Ada yang tidak mau bekerja dan justru mencampuri urusan orang lain. Paulus menegaskan bahwa hidup beriman bukan alasan untuk bermalas-malasan. Justru dalam kehidupan sehari-hari dalam bekerja, dalam tanggung jawab kita, kita dipanggil untuk menjadi teladan dan berkat bagi banyak orang.
Lalu dalam Injil Lukas, Yesus mengingatkan para murid bahwa akan datang masa-masa sulit: penyesatan, penganiayaan, bahkan pengkhianatan oleh orang terdekat. Namun, Ia tidak meminta kita takut. Sebaliknya, Ia berkata: “Inilah kesempatan bagimu untuk bersaksi dan lebih jauh lagi, Yesus berjanji: “Kalau kita tetap bertahan, kita akan memperoleh hidupmu.”
Saudara-saudari terkasih, keselamatan adalah milik mereka yang setia sampai akhir. Setia bukan hanya dalam doa, tetapi juga dalam tanggung jawab hidup sehari-hari, dalam pekerjaan, dalam keluarga, dalam pelayanan, bahkan ketika harus menderita karena iman kita. Semoga Tuhan memberkati kita semua.
**Fr. Adven Papahang – Tingkat 5
Foto: Pinterest
