Paus Leo XIV: Gereja adalah “lokasi pembangunan” tempat komunitas dibentuk dengan sabar

Vatikan, 9 November 2025 – Dalam perayaan Ekaristi memperingati pesta Pemberkatan Basilika Santo Yohanes Lateran, Paus Leo XIV mengajak umat beriman untuk memandang Gereja sebagai “lokasi pembangunan rohani” yang terus dibentuk oleh Allah dengan kebijaksanaan dan kasih. Beliau mengingatkan agar umat “tidak terburu-buru dan tidak terjebak pada ukuran dunia yang menuntut hasil instan, sebab dunia tidak memahami kebijaksanaan untuk menunggu.”

“Yesus mengubah kita dan memanggil kita untuk bekerja di lokasi pembangunan besar milik Allah, dengan bijaksana membentuk kita sesuai rencana keselamatan-Nya,” ujar Paus dalam homilinya di hadapan sekitar 2.700 umat yang memadati Basilika Lateran, katedral Keuskupan Roma yang juga dikenal sebagai “Ibu dari semua Gereja.”

Konselebran utama bersama Paus Leo XIV adalah Kardinal Baldassare Reina, Vikaris Jenderal Keuskupan Roma dan Imam Agung Basilika Lateran, serta Uskup Renato Tarantelli Baccari, Wakil Vikaris Keuskupan Roma. Sekitar 160 imam dan 10 uskup turut serta dalam perayaan tersebut.

Lebih dari sekadar monumen

Paus Leo XIV mengingatkan sejarah Basilika Lateran yang dibangun atas perintah Kaisar Konstantinus setelah ia memberikan kebebasan beribadah bagi umat Kristiani pada tahun 313 M, dan kemudian didedikasikan oleh Paus Silvester I.
“Namun, Basilika Lateran bukanlah sekadar monumen bersejarah,” tegas Paus. “Ia adalah tanda Gereja yang hidup, dibangun dari ‘batu-batu hidup’, yakni kita semua yang dipersatukan dalam Kristus Yesus, batu penjuru sejati.”

Mengutip Paus Paulus VI, Paus Leo menambahkan bahwa “komunitas umat berimanlah yang menjadi struktur paling kokoh dan indah dari Basilika Lateran.”

Menggali dasar iman dan membangun di atas Kristus

Merenungkan bacaan kedua dari surat pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus, Paus menegaskan bahwa Kristus adalah satu-satunya dasar iman.
“Kita, para pekerja di lokasi pembangunan Gereja yang hidup, juga harus menggali dalam — ke dalam diri dan di sekitar kita — sebelum membangun struktur besar. Tanpa fondasi Kristus, segala sesuatu akan rapuh dan mudah runtuh.”

Gereja: tempat di mana hidup diperbarui

Dalam Injil hari itu (Luk 19:1–10), Paus menyoroti kisah Zakheus yang memanjat pohon untuk melihat Yesus. “Tindakan itu adalah lambang kerendahan hati,” ujar Paus. “Zakheus mengakui keterbatasannya dan mengalahkan keangkuhannya.”
Pertemuan dengan Yesus itu, lanjutnya, menjadi awal kehidupan baru — seperti juga setiap orang yang diubah oleh kasih Allah saat dipanggil untuk berpartisipasi dalam proyek keselamatan-Nya.

‘Di Roma, kebaikan besar sedang bertumbuh’

Paus Leo XIV menegaskan bahwa Gereja seperti lokasi pembangunan yang terus hidup: penuh aktivitas, kreativitas, dan dedikasi, namun juga menghadapi tantangan dan kesulitan.
“Di Roma, kebaikan besar sedang bertumbuh berkat usaha banyak orang,” kata Paus. “Jangan biarkan kelelahan membuat kita buta terhadap kebaikan yang sedang tumbuh. Melalui kasih yang dihidupi, wajah sejati Gereja — sebagai ibu dan rumah bagi semua — menjadi semakin nyata.”

Paus juga menyinggung tahap pelaksanaan Sinode tentang Sinodalitas yang kini dijalankan di seluruh Gereja. “Ini adalah fase menantang, namun kita tidak boleh putus asa. Sebaliknya, marilah kita terus berjalan dengan penuh keyakinan dan semangat untuk bertumbuh bersama.”

Liturgi: sumber kekuatan Gereja

Mengakhiri homilinya, Paus Leo XIV menekankan bahwa liturgi merupakan “puncak dari seluruh kegiatan Gereja dan sumber dari segala kekuatannya.”
“Melalui liturgi, kita dibangun sebagai Bait Allah dan tempat kediaman Roh Kudus. Dari sinilah kita memperoleh daya untuk mewartakan Kristus kepada dunia.”

Paus berpesan agar liturgi di Takhta Santo Petrus menjadi teladan bagi seluruh Gereja, dengan tetap taat pada norma liturgi, peka terhadap keberagaman umat, dan setia pada kesederhanaan serta keagungan tradisi Roma.

Mengutip Santo Agustinus, Paus menutup dengan pesan penuh makna: “Keindahan tidak lain adalah kasih, dan kasih adalah kehidupan.” Ia berharap agar setiap orang yang datang ke altar Basilika Lateran membawa pulang rahmat berlimpah yang mengalir dari kasih Tuhan bagi seluruh dunia.

**Isabella H. de Carvalho

Foto: Vatican Media

Diterjemahkan dan disadur kembali oleh Fr. Bednadetus Aprilyanto dari https://www.vaticannews.va

Leave a Reply

Your email address will not be published.