Umat Katolik Stasi St. Hilarius, Paroki Santo Yoseph Palembang, mencatat sejarah baru dengan dilaksanakannya upacara peletakan batu pertama pembangunan pendopo yang akan menjadi pusat peribadatan dan kegiatan umat Katolik di Lorong Sejahtera, Soak Simpur, Palembang. Upacara Pemberkatan yang dipimpin oleh Pastor Paroki Santo Yoseph Palembang, Romo Hyginus Gono Pratowo pada Rabu (12/11/2025) pekan lalu ini dihadiri oleh puluhan umat, di antaranya para pengurus DPP Santo Yoseph Palembang dan pengurus Stasi St. Hilarius. Ketua RW setempat juga tampak hadir mendukung proses pembangunan ini.

Pentingnya Tempat Ibadah yang Representatif
Dalam sambutannya, Romo Gono menyampaikan harapan agar tempat yang akan dibangun ini menjadi pusat persaudaraan dan pelayanan umat.
“Kita menguduskan tempat ini dan agar dicurahkanlah berkat-Nya sehingga menjadi tempat yang damai untuk membangun persaudaraan sejati sejiwa dan keselamatan memasuki tempat ini,” ujar Romo Gono.
Pembangunan pendopo ini didasari oleh kebutuhan mendesak akan tempat ibadah yang lebih representatif bagi umat Katolik di wilayah Soak Simpur dan sekitarnya yang secara teritorial saat ini menjadi wilayah pastoral Paroki St. Fransiskus de Sales (Sanfrades) dan Paroki St. Petrus Kenten. Mewakili Dewan Pastoral Paroki (DPP) Santo Yoseph Palembang, Andreas Daris Awalistyo, mengungkapkan bahwa jumlah Kepala Keluarga (KK) Katolik di wilayah ini sudah lebih dari 200 KK.
Selama ini, umat harus menempuh jarak sekitar 10 km menuju Gereja Paroki Santo Yoseph di Jalan Jenderal Sudirman. Jarak yang relatif jauh ini membutuhkan waktu tempuh dan biaya transportasi yang cukup besar, sehingga pembangunan tempat ibadah di wilayah setempat menjadi sangat relevan.

Visi Pemekaran Paroki dan Persaudaraan Sejati
Andreas Daris juga menyoroti bahwa pembangunan ini sejalan dengan harapan Keuskupan Agung Palembang untuk pemekaran paroki secara bertahap. “Jika digabungkan dengan umat di sekitar Soak Simpur, jumlah jiwa bisa mencapai 2.000, yang selayaknya menjadi cikal bakal paroki baru dan Pembangunan Pendopo Stasi St. Hilarius adalah langkah awal menuju pemekaran tersebut,” tambahnya.
Ketua Stasi St. Hilarius, Aloysius Kristiawan, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga dan merawat semangat kolaborasi dan toleransi yang selama ini sudah terjalin baik dengan warga sekitar. “Kami berharap kerjasama umat dan warga sekitar semakin dikuatkan, dengan saling toleransi dan memajukan moderasi beragama,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Tim Pembangunan Pendopo Stasi St. Hilarius, Budi Hartanto. Seraya mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan yang diberikan, dalam sambutannya ia juga menyampaikan harapannya agar proses pembangunan dapat berjalan lancar. Ia berharap pelaksanaan pembangunan berjalan lancar sehingga tempat ini dapat dipergunakan untuk perayaan Natal 2025.

Pembangunan Pendopo Stasi Hilarius ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan rohani umat Katolik, tetapi juga menjadi simpul baru bagi kegiatan sosial kemasyarakatan yang melibatkan seluruh warga Soak Simpur, tanpa memandang suku dan agama.
**Andreas Daris Awalistyo (Kontributor Palembang)
Foto: Dokumen Pribadi
