PW St. Andreas Dung Lac, Imam dan kawan-kawan, Martir
Dan. 1:1-6,8-20; MT Dan 3:52,53,54,55,56; Luk. 21:1-4; BcO Yeh. 36:16-36; (M)

Memberi Diri
Saudara-saudari terkasih, bacaan pertama dari Kitab Daniel membawa kita pada pemahaman yang sejati, bahwa Allah selalu hadir dalam kehidupan kita tidak dapat terpisah dariNya. Allah memberkati dan memberi Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya hikmat kebijaksanaan, sehingga raja menerima mereka di dalam kerajaan. Kebijaksanaan dan keteguhan iman mereka membuat Allah berkenan untuk mewartakan nama-Nya. Bagaimana Allah bisa berkenan? Mereka tidak mau menajiskan diri mereka lewat santapan yang diberikan raja, melainkan dengan teguh memilih mengikuti kehendak Allah.
Dalam bacaan Injil, dikisahkan tentang seorang janda yang memberikan persembahan dua peser ke dalam peti persembahan. Janda yang memberikan uang dua peser itu mencerminkan bahwa manusia adalah mahkluk yang terbatas dan tidak bisa hidup bermegah atas kepunyaannya. Perkataan Yesus menyentuh kita pada hari ini, “Mereka memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya”. Keberadaan janda di Israel adalah sebuah hal yang memprihatinkan, karena dia tidak lagi memiliki sosok yang melindungi hidupnya, maka ia masuk dalam kelompok yang dikatergorikan sebagai orang miskin.
Menariknya, meski dengan statusnya sebagai janda yang masuk dalam kategori orang miskin, ia juga tetap memberikan persembahan dari situasi kekurangannya. Ia percaya, bahwa dengan memberi berkat Allah juga tersedia baginya dalam aneka bentuknya. Keterbukaan janda miskin ini untuk memberi bahkan dari kekurangannya ini menjadi permenungan bagi kita, bagaimana kita selama ini memberikan diri sepenuhnya kepada Allah lewat pelayanan dan perhatian terhadap sesama.
Saudara saudari yang terkasih, berbagai kesibukan, cobaan atau bahkan kesenangan yang kita terima terkadang mengaburkan pandangan kita terhadap Allah yang berbelas kasih. Kita lupa akan panggilan kita, bahwa kita harus memberikan diri seluruhnya pada Allah, dengan melakukan kehendaknya seperti yang ditunjukkan Daniel dan janda miskin dalam bacaan hari ini. Panggilan yang sama juga berlaku bagi kita, kesadaran bahwa kita adalah manusia lemah, menghantar kita pada memberikan diri seluruhnya pada kehendak Allah.
Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua.
**Fr. Frans Stepanus-Tingkat 3
Foto: Pinterest
