Mgr. Yohanes Harun Yuwono Menutup Tahun Ardas III: Kesatuan Dalam Kristus Menjadi Dasar Hidup Berkomunitas

“Dengan penuh syukur, kita menyadari bahwa persekutuan dalam komunitas basis semakin dipererat melalui pengalaman dan dinamika hidup yang kita jalani bersama. Dalam upaya memahami makna ‘basis’ dan membangun kesatuan umat, Kristus senantiasa memberi teladan, hadir menghimpun, membentuk, dan mempersatukan umat-Nya. Melalui persekutuan ini, yang tercerai-berai dikumpulkan kembali, yang menderita diperhatikan tanpa seorang pun terabaikan.”

Demikian disampaikan oleh Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono dalam pengantarnya saat memimpin Perayaan Ekaristi Penutupan Tahun Ardas III Keuskupan Agung Palembang, Tahun Komunitas Basis Gerejani (KBG) yang berlangsung meriah dan khidmat pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, di Gereja Katedral Santa Maria Palembang, Minggu (23/11/2025) pagi.

Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono memimpin Perayaan Ekaristi
Penutupan Tahun Ardas III Keuskupan Agung Palembang, Tahun Komunitas Basis Gerejani (KBG). |Foto: Komsos KAPal

Lebih lanjut Mgr. Yohanes menegaskan dalam bahwa, “Kristus telah datang memberikan seluruh hidup, jiwa, dan raga-Nya, mengorbankan diri demi keselamatan kita. Marilah kita meneladani kerajaan dan kuasa-Nya, yang selalu digunakan untuk melayani, bukan untuk dilayani.”

Sejumlah imam dari Dekanat Palembang juga turut hadir dalam perayaan ini, di antaranya Vikaris Jenderal KAPal, Romo Yohanes Kristianto, Ketua Komisi Kateketik, Kitab Suci, dan Liturgi, Romo Agustinus Giman, dan Pastor Paroki Katedral St. Maria, Romo Markus Edi Sucipto.  Selain itu, hadir pula Pengurus Lembaga Biblika Indonesia (LBI) dan Direktur Bible Center Batam, Romo Yonas Manue Hunu SVD, yang sejak tanggal 21–22 November hadir memberikan pelatihan bagi para fasilitator dan animator KBG di Wismalat Podomoro, Banyuasin.

Para romo yang turut hadir dalam Perayaan Ekaristi
Penutupan Tahun Ardas III Keuskupan Agung Palembang.

Momen sukacita ini dihadir oleh ratusan umat, termasuk di antaranya adalah anggota Forum Dewan Pastoral Paroki (DPP) Dekanat Palembang dan para peserta Pelatihan Fasilitator KBG yang datang dari berbagai paroki dan dekanat KAPal. Umat Katedral bersama sejumlah undangan dari paroki-paroki sekitar Kota Palembang memenuhi Katedral Santa Maria dengan wajah penuh sukacita. Para fasilitator dan animator yang mengikuti pelatihan di Wismalat pun bergabung dalam Ekaristi yang berlangsung dengan penuh kekhidmatan. Suasana doa dan semangat persaudaraan tampak begitu kuat, sejalan dengan fokus Ardas mengenai penguatan komunitas basis gerejani.

Para umat, undangan, dan peserta pertemuan fasilitator dan animator KBG hadir dalam Perayaan Ekaristi
Penutupan Tahun Ardas III Keuskupan Agung Palembang.
|Foto: Komsos KAPal

Perayaan syukur ini terasa istimewa dengan hadirnya Saint Paul Choir, paduan suara Seminari Menengah St. Paulus Palembang. Kehadiran mereka dengan suara yang merdu menambah nuansa syukur sekaligus menjadi kesempatan untuk semakin memperkenalkan kepada umat seminari sebagai rumah pembinaan bagi calon imam di Keuskupan Agung Palembang.

Saint Paul Choir, paduan suara Seminari Menengah St. Paulus Palembang.

Dalam homilinya, Bapa Uskup menekankan makna kesatuan dalam Kristus. Ia mengangkat kembali sabda tentang Israel yang berkata, “Ketahuilah, kami ini darah dan dagingmu,” sebagai gambaran bahwa kesatuan umat bukan hanya sebatas keluarga atau suku, tetapi kesatuan yang lebih mendalam karena bersumber dalam tubuh dan darah Kristus. “Dalam diri kita mengalir dan diam daging serta darah Kristus. Kemanapun kita pergi, kita tetap bagian tak terpisahkan dari Kristus dan dari saudara-saudari kita,” tegasnya.

Mgr. Harun juga menegaskan bahwa Kristus adalah ungkapan keseluruhan kehendak Allah, yang mencintai manusia tanpa syarat dan menghendaki keselamatan semua orang. Karena itu, Kristus rela memberikan hidup-Nya, menjadi silih atas kelemahan manusia, agar setiap orang layak di hadapan Allah. Kesatuan dalam Kristus ini, lanjut beliau, harus menjadi dasar hidup KBG: sehati-sejiwa, saling menopang, dan tidak membiarkan seorang pun luput dari perhatian. Ikatan dalam Kristus bersifat permanen dan tidak dapat dipisahkan oleh kesulitan, penganiayaan, atau kuasa apa pun.

Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono memberikan homili. |Foto: Komsos KAPal

Setelah Perayaan Ekaristi berakhir, rangkaian acara dilanjutkan dengan Bazar Iman di halaman Katedral. Umat dan para peserta pelatihan tampak antusias mengikuti berbagai perlombaan dan kegiatan yang disiapkan panitia. Suasana penuh sukacita menjadi penutup indah rangkaian Tahun Ardas III, sekaligus membuka semangat baru memasuki Tahun Ardas IV, Tahun Devosional yang akan datang. Momen ini menjadi penegasan bahwa komunitas basis gerejani tetap menjadi pusat hidup menggereja, tempat umat bersatu, bertumbuh, dan saling menguatkan dalam kasih Kristus.

Galeri foto: Komsos KAPal

**Fr. Bednadetus Aprilyanto

Leave a Reply

Your email address will not be published.