
Seorang bijaksana mengatakan bahwa tujuan dari hidup kita adalah menjadi bahagia. Namun banyak orang kehilangan kebahagiaan itu karena hal-hal remeh temeh yang mereka jalani.
Ada seorang anak yang sering mengeluh tentang apa saja yang dihadapinya. Apa saja yang ada selalu sulit bagi dirinya. Akibatnya, anak ini selalu menampilkan wajah yang cemberut. Dia tampak tidak bahagia dalam hidupnya. Akibatnya, dia tidak bisa menjadi sahabat bagi banyak orang.
Suatu hari, ia mengeluh kepada ibunya tentang dirinya yang dijauhi banyak temannya. Ia cemas akan kehilangan banyak sahabat yang baik.
“Saya tidak begitu nyaman dengan hidup saya. Banyak teman menjauhi saya,” kata anak itu.
“Kamu mesti menukik ke dalam dirimu. Periksa apa yang salah yang kamu lakukan. Kalau ini yang kamu lakukan, kamu akan bahagia dalam hidup,” kata ibunya.
“Selama ini saya sering mengeluh. Saya juga kurang peduli terhadap mereka. Saya juga menyombongkan diri,” jawab anak itu.
“Kalau begitu kamu mesti mengubah sikap-sikap hidupmu. Kamu mesti berubah,” nasihat ibunya.
Anak itu menganggukkan kepala. Lantas ia memulai hidup yang baru. Dia tidak lagi mengeluh tentang apa-apa saja.
Berani Berubah
Hidup ini kita jalani sekali saja. Karena itu, semestinya kita jalani hidup ini dengan sepenuh hati. Kita mesti menjalani hidup ini dengan bahagia. Banyak orang menjalani hidup ini dengan berbagai latar belakang. Ada yang mendasarkan hidupnya pada masa lalu. Hal-hal yang buruk di masa lalu selalu menjadi bagian dari hidupnya. Karena itu, orang seperti ini selalu menoleh ke belakang ke masa lalu. Orang seperti ini tidak bisa move on.
Kisah di atas memberi kita inspirasi berani berubah ketika kita mau meraih hidup bahagia dalam hidup ini. Berubah berarti kita meninggalkan yang lama yang sering menghambat kemajuan diri kita. Anak itu meninggalkan kebiasaannya yang negatif. Hasilnya, dia merasakan sukacita dalam hidupnya.
Karena itu, yang penting dalam hidup ini bukan masa lalu, yang sudah lewat dan berlalu. Bukan juga masa depan yang dikuatirkan. Tetapi hari ini, saat ini. Karena apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan kesuksesan dan masa depan kita. Apa yang kita lakukan hari ini akan menempatkan seperti apa kita di masa depan.
Untuk itu, kita mesti menjalani hidup ini dengan sepenuh hati. Kita lakukan yang terbaik bagi diri dan sesama. Kita mesti berani menaburkan kasih dan kebaikan, sehingga tidak terjadi penyesalan di kemudian hari. Dengan demikian, hidup ini menjadi kesempatan untuk meraih kebahagiaan dalam hidup diri dan bersama. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales SCJ