Berani Melakukan Refleksi Diri

Seorang bijak selalu memeriksa diri dan merasa kurang, seorang bodoh selalu merasa lebih pintar.

Pada zaman dulu ada penyerut pensil berbentuk bulat. Hal ini dipakai untuk meruncingkan pensil. Namun di bagian atasnya, ada sebuah cermin. Tidak ada orang yang bertanya mengapa cermin dipasang di situ. Mengapa tidak pasang penghapus, misalnya, yang lebih berkaitan penggunaannya dengan pensil?

Murid-murid yang menggunakan alat itu untuk menyerut pensil juga tidak mempersoalkannya. Mereka gunakan saja. Yang penting pensil mereka menjadi runcing dan menggunakan pensil itu untuk kegiatan belajarnya.

Namun ada orang yang berpendapat bahwa cermin kecil itu disediakan sebagai refleksi diri. Pembuatnya hendak menyatakan bahwa sebelum kita memperbaiki sesuatu, hendaklah kita memeriksa keadaan diri dulu. Jangan kita berkoar-koar agar orang lain hidupnya baik, namun diri kita hidup berantakan.

Kita Manusia Lemah

Banyak orang mau memperbaiki orang lain dan merasa orang lain memiliki banyak kekurangan. Sebaliknya, orang itu menganggap dirinya pasti sudah benar. Karena itu, sering terjadi pemaksaan dalam hidup bersama. Orang memaksa sesamanya untuk sama dengan dirinya.

Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk mengintrospeksi diri kita terus-menerus, agar hidup kita menjadi lebih baik. Kekurangan selalu ada dalam diri kita. Karena itu, sebelum kita bergerak untuk memperbaiki diri orang lain, kita perbaiki diri kita terlebih dahulu.

Kita mesti menyadari bahwa diri kita rentan melakukan kesalahan. Kita bukan makhluk yang sempurna. Karena kelemahan kita, kita bisa saja jatuh ke dalam kesalahan dan dosa. Karena itu, kita butuh waktu dan kesempatan untuk merefleksiakan apa yang akan kita buat dan yang sudah kita buat.

Merefleksikan apa yang akan kita buat berarti kita berjuang untuk melakukan hal-hal sebaik mungkin. Dengan demikian, kita tidak perlu melakukan banyak kesalahan. Sedangkan merefleksikan apa yang sudah kita buat berarti kita ingin mengevaluasi hal-hal yang baik dan kurang demi perbaikan menuju kesempurnaan hidup.

Mari kita memiliki semangat merefleksikan hidup kita. Selalu semangat. Salam sehat. Tuhan memberkati. **

Frans de Sales SCJ

Leave a Reply

Your email address will not be published.