Relakanlah hati saat seseorang menegur kita yang mulai melenceng dari arah hidup merupakan suatu kebahagiaan.
Seorang gadis ditegur oleh kakaknya. Hal itu terjadi, karena dia memboroskan uangnya untuk membeli hal-hal yang tidak diperlukan. Teguran itu membuat gadis itu sakit hati. Dia marah terhadap kakaknya. Dia mengatakan bahwa uang yang dia gunakan diperoleh dari kerja kerasnya.
“Kamu terlalu mencampuri urusan pribadi saya. Uang yang saya pakai untuk belanja itu tidak atas pemberianmu. Saya tidak mau dibatasi,” kata gadis itu.
Sang kakak tersenyum mendengar kata-kata adiknya. Lantas dia berkata, “Benar. Itu uangmu sendiri. Namun kamu mesti pertimbangkan matang-matang barang yang kamu beli itu. Kalau hanya menjadi pajangan, untuk apa?”
“Tapi kan saya suka. Biar saja jadi pajangan di kamarku,” kata gadis itu.

Singkirkan Hedonisme
Banyak orang mendahulukan kesenangan dirinya ketika berbelanja daripada kebutuhan. Orang kemudian memajang saja barang yang dibelinya di rumah. Kalau sudah bosan, lalu dibuang ke tempat sampah. Lantas orang membeli lagi sesuatu yang lain yang sesuai dengan kesenangan dirinya.
Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk senantiasa mempertimbangkan kegunaan dari barang yang kita beli. Gadis itu hanya mengutamakan kesenangan dirinya. Karena itu, dia ditegur oleh kakaknya. Dia merasa sakit hati, karena teguran itu seolah-olah intervensi terhadap kesenangan dirinya.
Kita hidup dalam dunia yang menawarkan kesenangan-kesenangan untuk kita lengkapi. Ketika kita mudah tergoda untuk melengkapi keinginan diri kita, kita akan kehilangan orientasi hidup. Kita tidak tahu ke mana kita mesti melangkahkan kaki. Akibatnya, kita tidak bisa membangun masa depan yang lebih baik.
Untuk itu, yang kita butuhkan adalah suatu ketetapan pada orientasi hidup kita. Kita tidak boleh mudah termakan oleh kesenangan diri kita. Kalau ini yang terjadi, kita akan terjebak dalam hedonisme. Kita hidup untuk memenuhi kesenangan diri saja.
Mari kita berjuang untuk melepaskan diri dari hedonisme, sehingga kita mampu menemukan makna hidup kita yang sesungguhnya. Selalu semangat. Salam sehat. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales SCJ