Meneladani Bunda Maria: Hidup Jadi berbuah

Senin, 26 Juni 2023, Misa Pembukaan Indonesian Youth Day III yang dipimpin oleh Mgr. Harun Yuwono dimulai pada pukul 16.00 WIB. Misa diawali perarakan para imam dan Uskup dari berbagai kontingan di Indonesia. Perarakan dimulai dari pintu masuk GOR Dempo, Jakabaring Sport City.

Para imam selebran dalam Ekaristi Pembukaan Selebrasi IYD 2023, Senin (26/7) lalu | Foto: Publikasi Dokumentasi IYD 2023

Misa pembukaan diikuti oleh 3000 orang yang terdiri dari para imam, frater, diakon, suster, umat, panitia IYD, dan para peserta Indonesian Youth Day 2023. Mereka memenuhi seluruh bangku di depan panggung, di atas balkon, dan di luar gor. Meskipun suasana di dalam GOR terasa sangat panas, tetapi tidak melunturkan semangat mereka untuk mengikuti misa dan bernyanyi dengan lantang.

Peserta Indonesian Youth Day hadir dengan memakai baju adat khas daerah masing-masing. Papua khas dengan baju rumbai yang terbuat dari daun sagu kering, Kalimantan hadir dengan baju adat Miskat, Bali hadir dengan baju adat Payas Madya, Medan hadir memakai ulos, Nusa Tenggara Timur hadir memakai hiasan kepala yang terbuat dari rotan, sedangkan kontingen lainnya memakai baju kaos yang seragam.

Mgr. Harun memberikan homilinya dalam Ekaristi Pembukaan Selebrasi IYD 2023, Senin (26/7) lalu | Foto: Publikasi Dokumentasi IYD 2023

Enam poin penting dari Mgr. Harun yuwono, Uskup Keuskupan Agung Palembang.

Pertama, Mgr. Harun mengajak anak muda untuk meneladani keteladanan Bunda Maria, yakni seorang perempuan yang heroic, sabar dan rendah hati. Bunda Maria yang selalu mendengarkan doa-doa anaknya. Bunda Maria yang bergegas menyampaikan permohonan kita kepada Yesus Puteranya. Bunda yang penuh belas kasih dan penyayang.

Drama Bunda Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Tuhan | Foto: Publikasi Dokumentasi IYD 2023

Kedua, dalam acara Indonesian Youth Day, Mgr. Harun mengajak kita untuk mengenal Kritus lebih dalam. Kristus yang menyayangi kita dan mau merubah kita menjadi lebih baik. Kristus yang mau kita bangkit dan bangun. Sebab, Kristus selalu punya cara untuk membuat kita menjadi lebih baik dan mau bangkit. Hal terpenting adalah niat dari diri kita sendiri. Kalau kita tetap cuek dan tidak mau berubah, makan hidup kita tidak akan berbuah.

Ketiga, Mgr. Harun mengharapkan kaum muda untuk terjun langsung ke masyarakat dan umat, Karena pengalaman itu membuat kehidupan rohani yang baik dna menjadi sinyal bahwa masyrakat dan umat berperan penting dalam pembentukan karakter kaum muda sebagai orang tua dan sahabat.

Drama Bunda Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Tuhan | Foto: Publikasi Dokumentasi IYD 2023

Keempat, kaum muda gereja diajak untuk bangkit dari segala keterpurukan yang dialami, sebab kaum muda adalah pemilik masa kini dan masa depan. Kaum Muda adalah pemilik semua masa dan kunci dari kehidupan masyarakat dan umat serta iman dan kasih.

Kelima, Mgr. Harun mengharapkan kita untuk bijaksana dan berhati-hati dalam bermedia social. Kaum muda harus selalu ingat bahwa diri mereka itu berharga bagi Allah dan tidak boleh dirusak oleh apapun. Kaum muda harus sadar bahwa diri mereka diciptakan dengan cinta Tuhan yang penuh. Jangan sampai kaum muda jatuh ke dalam lubang yang dalam dan membuat hidup mereka menjadi hancur dan tidak berbuah. Terutama kaum perempuan, mereka harus sadar bahwa diri mereka berharga dan jangan sampai mereka mengorbankan diri mereka demi kepuasan seseorang dan merugikan diri mereka sendiri.

Bunda Maria setelah menerima kabar gembira dari Malaikat Tuhan bergegas mengunjungi Elisabeth saudarinya | Foto: Publikasi Dokumentasi IYD 2023

Terakhir, Mgr. Harun menyampaikan bahwa orang muda Katolik harus bangga dan setia pada iman dan ajaran Katolik, hidup dalam kebenaran dan kejujuran, anti narkoba dan pergaulan bebas, memelihara lingkungan alam dan pembela kehidupan, menjadi generasi yang santun dan berbudaya di jalan raya, cinta kerukunan dan persaudaraan sejati, dan bangga sebagai warga Indonesia.

**Maria Novenia

Leave a Reply

Your email address will not be published.