30 Langkah Menuju Kesucian (12):

Menerima Komuni Menyuburkan Kekudusan

(Sumber: F. Maucourant, A POCKET RETREAT FOR CATHOLICS, Sophia Institute Press, Manchester, New Hampshire, 2000)

Doa
“Ya Perawan Maria yang terberkati,
Engkaulah Bunda Sakramen Mahakudus, dan sukacita umat Gereja,
Doakan kami; nyalakanlah dalam hati kaum beriman,
untuk senang berdevosi kepada Sakramen Mahakudus,
supaya layak menerima Ekaristi setiap hari!” Amin.

Komuni sumber kekudusan | Foto: Pinterest

Pengajaran

Paus Leo ke XIII mengajarkan, “Kristus sendiri yang akan memampukan umat katolik melakukan kewajibannya, tetapi umat harus senantiasa mengenakan Kristus. Kapan kita mengenakan Kristus? Ketika kita sering berada di meja Perjamuan dengan menerima Tubuh Tuhan!”

Ekaristi diadakan untuk memelihara dan membarui jiwa umat manusia. Jiwa memiliki banyak kebutuhan. Jiwa tidak jauh berbeda dengan tubuh. Bila tubuh rusak atau sakit harus diperbaiki dengan nutrisi yang berkualitas. Demikian juga jiwa! Agar jiwa sehat dan kuat, kita harus menyantap makanan yang bergizi tinggi.

Mengapa ada jiwa yang kesepian atau merasa hampa dan tak berguna? Apa yang dibutuhkan oleh jiwa itu? Jawabnya ialah dia membutuhkan roti pilihan; dan anggur sukacita Ilahi. Seseorang menjadi kudus karena kebutuhan itu terpenuhi! Sebaliknya jiwa yang kesepian dan hampa karena melupakan makanan Roti Kehidupan. Ada makanan yang khusus untuk binatang. Ada makanan untuk tubuh. Roti jelas makanan untuk tubuh. Kristus adalah roti untuk kehidupan jiwa.

Pandangan yang salah sering terjadi, yaitu komuni suci dianggap sebagai mahkota kekudusan atau hadiah dari keutamaan. Komuni Suci bukanlah hadiah untuk seseorang yang memiliki keutamaan, tetapi sebuah anugerah yang menguatkan kita melawan kuasa jahat; serta membuat kita tekun di jalan kekudusan dan kekudusan kita akan semakin bertumbuh karena sering menyambut komuni suci.

Konsili Trente mengatakan, “Komuni Suci membuat kita tekun melawan dosa berat dan memampukan kita membebaskan diri dari kelemahan dan kesalahan yang sering kita lakukan!” St Abrosius berseru, “Sambutlah roti surgawi setiap hari seperti setiap hari kita mengulangi kesalahan yang sama!”

“Dekatlah selalu dengan Kristus, kalian tidak datang untuk menguduskan Dia tetapi untuk dikuduskan olehNya!” anjuran St Bonaventura. St Ignasius berkata, “Salah satu efek yang sangat mengagumkan bagi mereka yang sering menerima komuni ialah Ia melindungi kita dari godaan dosa dan bila kita jatuh akan membantu kita untuk bangkit dari kejatuhan atau kelemahan itu. Pengalaman jatuh bangun ini menjadi pupuk untuk semakin tekun, menambah kerinduan dan keyakinan akan Allah yang penuh belaskasih. Sering menerima Komuni Suci lebih memuliakan Allah daripada yang jarang menerimanya!”

Bucket Rohani

“Dalam Komuni Suci ada sukacita Ilahi, dan itu kerinduanku. Datanglah kepadaku ya Roti Surgawi. Datanglah, ya kekasih jiwaku”

St Margareta Maria

Yohanes Haryoto SCJ

Leave a Reply

Your email address will not be published.