Uskup Agung Palembang Tahbiskan 2 Diakon dan 8 Imam Baru

“Yesus tahu bahwa tidak ada manusia yang sempurna, maka sebelum memilih para rasulNya, dan juga ketika memilih kita, saya yakini seperti itu, Ia berdoa. Dan doanya bukan hanya sebentar, Ia bahkan berdoanya semalam suntuk. Ini untuk memastikan bahwa 12 orang yang Ia pilih itu adalah orang-orang yang mau mengikuti sungguh-sungguh kemanapun ia pergi”.

Hal ini disampaikan Uskup Agung Palembang, Mgr Yohanes Harun Yuwono, dalam homilinya pada Perayaan Ekaristi Tahbisan Imam dan Diakon Gereja Katolik Santa Maria Bunda Allah Tugumulyo Musi Rawas, Sumatera Selatan, Kamis (27/8/2025) pekan lalu. Perayaan ini menjadi peristiwa bersejarah bagi umat paroki ini, karena mengulang kembali kenangan tahbisan imam yang terjadi 27 tahun silam.

Mgr Yohanes Harun Yuwono mengenakan kasula kepada Pastor Cornelius Maruli Windyan Raswata SCJ, putera Paroki Santa Maria Bunda Allah Tugumulyo-Musi Rawas

Didampingi Superior Provinsial SCJ Indonesia, Pastor Andreas Suparman SCJ, Ketua Unio Imam Diosesan Keuskupan Agung Palembang, Pastor Dominggus Koro, dan Pastor Kepala Paroki St. Maria Bunda Allah Tugumulyo, Pastor Gregorius Dedi Rusdianto SCJ, Bapa Uskup berkenan menahbiskan 8 orang imam dan 2 diakon.

Para diakon yang ditahbiskan menjadi imam adalah:

  1. Pastor Daniel Depan Pratama
  2. Pastor Stanislaus Kostka Bima Dwi Atmaja
  3. Pastor Isidorus Bryan Bowo Pangestu SCJ
  4. Pastor Gregorius Virdiawan Mubin SCJ
  5. Pastor Albertus Frans Yoseph Kriswantoko SCJ
  6. Pastor Cornelius Maruli Windyan Raswata SCJ
  7. Pastor Andreas Suko Ari Wasono SCJ
  8. Pastor Agustinus Dwi Handono SCJ

Dan yang ditahbiskan menjadi diakon Adalah:

  1. Diakon Fransiskus Dedy Saputra SCJ
  2. Diakon Alexander Bayu Putra Pratama SCJ
Para imam dan diakon yang baru ditahbiskan

Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan di Gereja Paroki St. Maria Bunda Allah dan diikuti ribuan umat ini juga dihadiri Uskup Emeritus Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso SCJ dan ratusan imam lainnya sebagai konselebran. Para imam yang hadir  tidak hanya berasal dari wilayah Keuskupan Agung Palembang, tetapi juga dari daerah lainnya, seperti Batam, Riau, Lampung, dan Papua.

Para imam dan umat yang menghadiri perayaan tahbisan imam dan diakon

Dalam homilinya Bapa Uskup mengingatkan semua yang hadir agar tidak hidup dalam zona nyaman dan dalam kemapanan yang dapat membuat manusia menjadi sombong. Ia juga mengajak agar tidak mudah mengeluh dan putus asa ketika mengalami berbagai macam pengalaman dan kesulitan dalam hidup, karena pada waktunya pengalaman itu akan mengantar pada hidup yang lebih greget, lebih dewasa, lebih matang, dan lebih bermartabat.

Lebih lanjut, Bapa Uskup yang juga Ketua Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) ini pun menyampaikan tentang pentingnya menyadari martabat sebagai orang-orang pilihan. “Karena kita bukan lagi hamba, melainkan sahabat-sahabatNya, yang berarti semartabat dengan Dia, maka tak seorang pun dari kita boleh minder berhadapan dengan kekuatan apapun. Banggalah menjadi sahabat-sahabat Yesus yang adalah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan”.

“Beranilah hidup benar, beranilah hidup jujur, adil. Beranilah melawan dan menyembuhkan penyakit yang menggerogoti masyarakat kita. Beranilah menjadi pelaku-pelaku cinta kasih, perdamaian, dan kerukunan, dan persaudaraan sejati tanpa membeda-bedakan orang”, tegasnya.

Di hadapan seluruh umat, Bapa Uskup juga menyampaikan harapannya sekaligus mengingatkan tugas perutusan sebagai murid-murid Yesus. “Yesus juga memanggil kita untuk menjadi rasul-rasulnya. Rasul, apostolos, utusan, duta. Para rasul dan kita adalah duta-duta Kristus, maka  sikap, pikiran, kata, dan tingkah laku kita hendaknya seperti Dia yang mengutus kita. Jika Kristus diutus agar tak seorangpun hilang, kita diutus untuk menjadi sakramen keselamatan bagi semua ciptaan”, harapnya.

**RD. Titus Jatra Kelana

Foto: Dok. Panitia Tahbisan

Leave a Reply

Your email address will not be published.