Renungan Harian Kamis, 9 Oktober 2025

Mal 3:13-4:2a; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 11:5-13; BcO Yes. 37:21-35; (H)

Setia pada Hal Kecil

Setia itu mahal | Foto: Pinterest

Saudara-saudari terkasih, dalam bacaan dari kitab Maleakhi, Tuhan menegur umat-Nya yang mulai bersungut-sungut. Mereka merasa sia-sia hidup benar karena orang jahat justru tampak lebih diberkati. Ini sering juga kita alami dalam hidup sehari-hari. Kita sudah berusaha jujur, rajin ke gereja, tidak menyakiti orang lain, tapi justru hidup kita serba pas-pasan. Sedangkan orang yang curang atau hidup sembarangan malah tampak sukses. Tapi Tuhan mengingatkan bahwa Ia tidak buta dan tidak lalai. Ia mencatat setiap kesetiaan umat-Nya dan suatu saat akan membedakan antara orang benar dan orang fasik.

Tuhan berjanji bahwa akan datang hari penghakiman, di mana yang jahat akan terbakar seperti jerami, tetapi orang yang takut akan nama-Nya akan bersinar seperti matahari keadilan. Ini adalah penghiburan bagi kita yang mungkin sedang letih dalam menjalani hidup benar. Jangan menyerah! Tuhan melihat semua jerih lelah dan kesetiaan kita, walau tidak langsung terlihat hasilnya. Hidup benar itu bukan soal hasil cepat, tapi tentang setia di jalan yang benar sampai akhir.

Dalam Injil Lukas, Yesus mengajarkan tentang ketekunan dalam doa melalui perumpamaan tentang seorang yang meminta roti di tengah malam. Pesan utamanya jelas, teruslah meminta, mencari, dan mengetuk, karena Tuhan pasti mendengar. Kadang kita merasa doa kita tidak dijawab. Kita sudah lama berdoa untuk kesehatan, pekerjaan, anak-anak, atau damai dalam keluarga, tapi seolah-olah Tuhan diam. Tapi Yesus meyakinkan kita, Bapa di surga jauh lebih murah hati dari siapa pun di dunia ini.

Tuhan bukan hanya tahu apa yang kita butuhkan, tapi juga tahu kapan dan bagaimana memberikannya. Kita sering ingin jawaban cepat sesuai kehendak kita, tapi Tuhan bekerja dalam waktu dan cara-Nya sendiri. Kita diminta untuk percaya, seperti anak kecil yang percaya penuh pada orang tuanya. Dalam situasi dunia kita yang penuh tantangan, seperti kondisi ekonomi yang naik turun, harga kebutuhan pokok yang makin mahal, dan masalah keluarga yang rumit, Yesus mengajak kita untuk tetap percaya bahwa doa tidak pernah sia-sia.

Kedua bacaan hari ini mengajarkan kepada kita dua hal, yaitu tetap hidup benar meskipun dunia tampak tidak adil dan tetap berdoa walau belum melihat jawaban. Seperti petani yang menanam benih, hasil tidak datang esok harinya, tapi dengan kesabaran, buah itu pasti akan terlihat. Begitu juga dalam iman, setia dalam hal kecil setiap hari akan membuahkan berkat besar di waktu yang tepat. Semoga Tuhan memberkati kita semua.

Fr. Norbertus Prestus Bidho

Tingkat 1

Leave a Reply

Your email address will not be published.