PDKK Paroki St. Yoseph Palembang Gelar Talksow: Zaman AI, Masih Percaya Mukjizat ?

Perkembangan teknologi sangat pesat terjadi dan mewarnai seluruh sisi kehidupan manusia. Salah satunya adalah perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau akal imitasi yang dikenal dengan Artificial Intelligence (AI). Untuk memberikan pemahaman tentang kecerdasan buatan dan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari serta kaitannya dengan mukjizat,  Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) Paroki Santo Yoseph Palembang mengadakan talkshow dengan tema Zaman AI, Masih Percaya Mukjizat?

Sebanyak 186 peserta tampak antusias mengikuti kegiatan yang diadakan di Gedung Aula Serbaguna Paroki St. Yoseph Palembang, pada Minggu (14/9/2025) siang. Hadir 2 narasumber dalam kegiatan ini, yaitu Kepala Program Studi Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) Palembang, Latius Hermawan serta Moderator Badan Pelayanan Nasional Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPN PKKI) dan Charis Indonesia Pastor Steve Winarto. Bertindak sebagai moderator dalam talkshow ini adalah Pastor Rekan Paroki Santo Yoseph Palembang, Pastor Dionisius Anton Liberto.

Para peserta seminar

Mengawali rangkaian kegiatan, Ketua DPP Santo Yoseph Palembang, Frans de Sales Billy Jaya, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “Antara iman dengan pengetahuan itu sangat perlu diseimbangkan, sehingga iman itu kita sadari, kita lakukan dan hayati sepenuhnya. AI itu sangat powerful kalau kita coba mendalami, bisa sesat kalau kita gunakan semuanya jadi ada positif ada negatifnya AI, tapi tergantung dengan kita”.

Billy yang juga aktif dalam kegiatan Kerasulan Awam ini mengajak peserta untuk mengambil buah yang baik dari seminar ini. “Hari ini kita diajak  melihat AI dengan positif dan tentulah ada yang lebih hebat dari AI. Ayo kita ikuti kegiatan ini dengan baik dan kita ambil manfaatnya, semoga menjadi berkat bukan hanya untuk diri sendiri tapi kita salurkan berkat ini kepada sesama kita.

Saat menyajikan materinya tentang Artificial Intelligence (AI), Latius Hermawan menjelaskan bahwa di era AI ini kepercayaan pada mukjizat tidak hilang, justru semakin menegaskan batas antara kemampuan manusia dan kehendak Ilahi. AI adalah bagian dari masa depan tapi kita adalah penentu arah masa depan itu, jadi belajar dan bekerjasamalah.

Selanjutnya, Moderator BPK PPKKI dan Charis Indonesia, Pastor Steve Winarto sebagai narasumber kedua menyampaikan materi berjudul Perjalanan Bunda Maria, Iman vs Akal Budi. Seraya mengutip dokumen dari Dikasteri untuk Ajaran Iman dan Dikasteri untuk Kebudayaan dan Pendidikan dari Tahta Suci ia menegaskan bahwa AI merupakan produk kecerdasan manusia dan tidak setara dengan manusia, tidak memiliki kesadaran, kehendak bebas atau kemampuan untuk mengalami kasih.  Kecerdasan buatan tidak dapat menggantikan dimensi spiritual dan moral yang melekat pada manusia sebagai gambar Allah, martabat manusia sebagai fondasi utama dalam penggunaan AI.

Pastor Anton Liberto bersama dengan narasumber seminar

Sementara itu Pastor Anton Liberto selaku moderator menyimpulkan bahwa kecerdasan buatan adalah produk manusia, maka produk kecerdasan manusia, tidak akan setara dengan manusia karena manusia akan tetap lebih tinggi.  Kecerdasan buatan  adalah alat atau sarana yang membantu dan memudahkan kita manusia untuk sampai pada tujuan yang baik.

**B. Endah Tri Lestari

Foto: Dokumen Pribadi

Leave a Reply

Your email address will not be published.