Pada doa Angelus hari Minggu (21/9/2025), Paus Leo menyampaikan terima kasih kepada berbagai asosiasi Katolik yang menunjukkan solidaritas bagi rakyat Jalur Gaza, serta kembali menyerukan dengan sungguh-sungguh akan pentingnya perdamaian.

Menggandengkan dirinya dengan mereka yang membantu rakyat Gaza, serta para gembala Gereja di seluruh Tanah Suci, Paus Leo menegaskan kembali: “Tidak ada masa depan yang lahir dari kekerasan, pengasingan paksa, ataupun balas dendam!”
“Bangsa-bangsa membutuhkan damai,” serunya. “Dan mereka yang sungguh mencintai bangsanya adalah mereka yang berjuang bagi perdamaian.”
Pernyataan itu disampaikan segera setelah doa Angelus, ketika Bapa Suci menyapa perwakilan berbagai asosiasi Katolik yang bekerja menunjukkan solidaritas dengan masyarakat Gaza.
“Sahabat-sahabat terkasih,” ucap Paus, “saya sangat menghargai inisiatif kalian, juga banyak karya serupa di seluruh Gereja yang menandakan kedekatan kita dengan saudara-saudari yang menderita di tanah yang terluka itu.”
Situasi Gaza yang terus memburuk
Menurut otoritas kesehatan Gaza, sedikitnya 60 orang Palestina tewas pada Sabtu lalu akibat serangan Israel yang masih berlangsung di Kota Gaza dan wilayah sekitarnya. Pasukan Israel menghancurkan gedung-gedung tinggi serta membongkar terowongan dan bangunan jebakan sebagai bagian dari ofensif terbaru mereka yang dimulai pekan lalu.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa pasukan Israel telah menguasai wilayah timur kota, dan berupaya bergerak ke pusat serta bagian barat Gaza.
Pemerintah Israel menyebut hampir 500 ribu warga telah meninggalkan Kota Gaza sejak awal bulan. Namun Hamas membantah angka itu, menyatakan hanya 300 ribu yang mengungsi, sementara lebih dari 900 ribu orang masih bertahan, termasuk kurang dari 50 sandera Israel yang masih ditahan oleh Hamas maupun kelompok Palestina lain.
Sejak dua tahun terakhir, lebih dari 65 ribu warga Palestina tewas akibat invasi Israel ke Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas di selatan Israel. Serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil dan sekitar 250 orang lainnya, baik sipil maupun tentara, disandera.
Seruan Paus: Hormati martabat setiap pribadi
Paus Leo konsisten menyerukan perdamaian. Dalam Angelus minggu sebelumnya, ia mengungkapkan keprihatinan mendalam atas penderitaan rakyat Palestina di Gaza yang terus hidup dalam ketakutan dan kondisi yang tak layak, bahkan kembali terusir dari tanah mereka.
Mengutip firman Tuhan “Janganlah membunuh,” Paus menegaskan: “Setiap manusia memiliki martabat yang tak ternilai, yang harus dihormati dan dijaga.”
Beliau kembali meminta gencatan senjata, pembebasan para sandera, penyelesaian diplomatik melalui perundingan, serta penghormatan penuh pada hukum humaniter internasional. Di akhir pesannya, Paus mengajak seluruh umat untuk bersatu dalam doa agar “fajar perdamaian dan keadilan segera terbit.”
Oleh: Christopher Wells
Diterjemahkan dan disadur kembali oleh Fr. Bednadetus Aprilyanto