Renungan Harian Selasa, 21 Oktober 2025

Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Luk. 12:35-38; BcO 2 Taw. 35:20-36:12; (H)

Siap Sedia

Siap sedia sebab Yesus menopang kita | Foto: Pinterest

Saudara-saudari yang terkasih, bacaan Injil hari ini mengajak kita merenungkan tiga hal penting dalam hidup iman, yakni kesiapan hati, kesiapan tindakan, dan kegembiraan dalam menantikan kedatangan Kristus.
Dalam hidup sehari-hari, kita sering menanti sesuatu: kedatangan orang yang kita kasihi, hasil dari kerja keras, atau kabar baik yang kita harapkan. Saat menanti, kita tentu mempersiapkan diri — membersihkan rumah, menata hati, dan menyiapkan suasana. Demikian pula dalam menantikan kedatangan Kristus, kita diajak untuk memiliki hati yang sadar dan terbuka, sebab kesiapan tindakan selalu lahir dari hati yang terjaga dan penuh iman.

Yesus hari ini berbicara tentang “pinggang terikat dan pelita menyala” sebagai simbol kesiapsediaan. Pinggang yang terikat melambangkan kesigapan untuk bertindak, sedangkan pelita menyala menunjukkan iman yang hidup, yang tidak padam oleh kegelapan dunia. Artinya, kita diminta untuk tetap tekun dan setia dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab kita sehari-hari, sekecil apa pun itu. Kesetiaan dan ketekunan dalam hal-hal sederhana justru menjadi sarana yang mendatangkan rahmat besar dari Tuhan.

Namun, saudara-saudari, hidup dalam kesiapsediaan bukanlah hal yang mudah. Banyak godaan duniawi yang membuat kita lengah: kemalasan, kesombongan, keinginan akan kenyamanan, atau sikap menunda berbuat baik. Kadang kita berpikir bahwa kedatangan Tuhan masih lama, sehingga kita menunda pertobatan dan membiarkan hati kita tertidur. Padahal, Tuhan hadir setiap saat — dalam diri sesama, dalam peristiwa hidup, dalam suara hati yang lembut. Bila hati kita tidak waspada, kita mudah melewatkan kehadiran-Nya yang meneduhkan.

Maka, sebagai murid Kristus, kita diajak untuk selalu waspada dan bijaksana dalam menentukan prioritas hidup. Kesiapsediaan sejati bukan sekadar berjaga karena takut, tetapi karena cinta — cinta yang membuat kita ingin selalu siap menyambut Tuhan dalam setiap detik kehidupan. Hidup yang siap sedia adalah hidup yang dipenuhi dengan doa, pelayanan, dan kasih yang nyata kepada sesama.

Saudara-saudari, marilah kita melihat kesiapsediaan bukan sebagai beban, melainkan sebagai jalan menuju sukacita sejati. Yesus sendiri berjanji, “Berbahagialah hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang.” Kebahagiaan sejati bukanlah milik mereka yang banyak memiliki, tetapi milik mereka yang setia, siap, dan terbuka terhadap kehadiran Allah dalam hidupnya.

Semoga hati kita senantiasa menyala seperti pelita yang tak pernah padam, menerangi jalan kita dan jalan sesama dalam menantikan Kristus, Sang Terang sejati.
Semoga Tuhan memberkati kita semua.

Fr. Marcel Panjaitan

Tingkat 2

Leave a Reply

Your email address will not be published.