Rm. 8:26-30; Mzm. 13:4-5,6; Luk. 13:22-30; BcO Yer. 24:1-10; (H)
Berjumpa dengan Allah

Saudara-saudari terkasih, setiap kali kita berdoa — entah dalam suka maupun duka — sering kali kita datang kepada Tuhan dengan banyak kata dan permohonan. Kita merasa bahwa semakin panjang doa kita, semakin besar pula kemungkinan Tuhan mengabulkannya. Namun, ketika doa kita tak dijawab seperti yang kita harapkan, kita mudah kecewa, bahkan terkadang menjadi malas berdoa dan mulai meragukan kasih Tuhan.
Padahal, doa sejatinya bukan hanya tentang kita berbicara kepada Tuhan, melainkan juga tentang mendengarkan Dia. Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Roma menegaskan bahwa Roh Kuduslah yang menuntun kita dalam doa, yang membantu kita berseru kepada Allah sebagai Bapa, dan membawa kita sungguh-sungguh berjumpa dengan-Nya. Maka, doa bukan sekadar rangkaian kata-kata indah, tetapi sikap hati yang terbuka dan mau dibimbing oleh Roh Kudus.
Dalam keheningan doa, kita belajar untuk mengikuti jalan Tuhan, meskipun sering kali jalan itu berbeda dengan keinginan kita. Dalam Injil hari ini, Yesus mengingatkan bahwa jalan menuju Kerajaan Allah adalah jalan yang sempit — jalan yang menuntut kesetiaan, kerendahan hati, dan keberanian untuk melaksanakan kehendak Allah, bukan kehendak diri sendiri. Dan kehendak Allah hanya dapat kita temukan bila kita bertekun dalam doa dan membuka hati bagi karya-Nya.
Saudara-saudari yang terkasih, doa bukanlah kewajiban rutin, melainkan ruang perjumpaan pribadi dengan Allah. Dalam doa, kita tidak hanya berbicara, tetapi juga memberi kesempatan bagi Tuhan untuk berbicara dalam diam kepada hati kita. Marilah kita mohon bimbingan Roh Kudus agar kita dimampukan untuk mendengarkan suara Tuhan dan dengan setia melaksanakan kehendak-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua.
**Fr. Yulius Susilo
Tingkat 4
Foto: Pinterest
