
Penuh suka cita, bertepatan dengan perayaan St. Yusuf Pekerja, Stasi St. Fransiskus Asisi, Sindang melakukan peletakan batu pertama, pada Kamis (01/05). Peletakan batu pertama ini menjadi simbol akan dimulainya pembangunan gedung gereja baru bagi umat Stasi St. Fransiskus Asisi, Sindang.
Perayaan ekaristi peletakan batu pertama ini dipersembahkan oleh RD Ignatius Sukari, dan didampingi oleh RD Chanel Doroteus Odjan Soge, RD Stefanus Supardi, dan RP Paulus Sarmono SCJ.

Dalam homilinya, Romo Sukari menegaskan bahwa hal yang paling utama selain membangun fisik bangunan gereja, kita juga harus membangun gereja tubuh mistik Kristus yaitu diri kita sendiri sebagai paguyuban dan satu kesatuan baik di stasi, lingkungan, maupun komunitas basis kita masing-masing.
“Saya yakin kita memiliki cita-cita yang sama dan saya ingin mengingatkan bahwa dalam prosesnya nanti pastilah tidak mudah. Akan ada banyak tantangan dan kesulitan yang kita hadapi. Tapi berkat rahmat Tuhan inilah kita boleh yakin bahwa apa yang kita kerjakan adalah persembahan dan bakti kita untuk kemuliaan Tuhan,” pesan RD Sukari.
Usai perayaan ekaristi, para imam, seluruh umat, dan tamu undangan berjalan bersama-sama menuju ke lokasi calon gereja yang baru untuk melakukan prosesi peletakan batu pertama. Peletakan batu pertama ini diawali oleh RP Paulus Saromono SCJ sebagai Dekan Dekanat Bengkulu, lalu disusul oleh RD Sukari sebagai Pastor Kepala, Joko Purnomo sebagai Ketua DPP Paroki St. Stephanus Martir Curup, Aloysius Sumarjono sebagai Ketua Stasi St. Fransiskus Asisi Sindang, Yosafat Kurnianto sebagai Ketua Panitia Pembangunan, Herly, Dodi Regar selaku Kapolsek Sindang Kelingi, M. Nababan selaku Danramil Binduriang, Dadang selaku wakil Kepala Desa Sindang Jati, Rohmat sebagai wakil imam Desa Sindang Jati, Sugiarto sebagai perwakilan umat Muslim, Suratno sebagai perwakilan umat Budha, RD Chanel sebagai pastor rekan, dan ditutup oleh RD Supardi sebagai perwakilan putra daerah.



Dijumpai usai peletakan batu pertama, Yosafat Kurnianto selaku Ketua Panitia Pembangunan menjelaskan bahwa pembangunan gedung gereja baru dengan luas bangunan 1.700 m2 ini akan menghabiskan anggaran sebesar 10 miliar dan direncanakan akan rampung dalam lima tahun mendatang.
Memerlukan anggaran yang sangat besar, para umat dan panitia melakukan berbagai macam usaha untuk memenuhinya.

“Sementara ini yang kami upayakan untuk pengumpulan dana yang pertama itu iuran bulanan dari masing-masing keluarga, juga dari panitia pembangunan membuka warung sembako untuk memenuhi kebutuhan sembako umat dan mengelola kebun Yayasan yang hasilnya akan dialokasikan untuk pembangunan gereja. Kami juga mencari donasi dan donatur dari paroki lain, bahkan tidak menutup kemungkinan sampai pada keuskupan lain,” lanjut Yosafat.
Sebagai ketua pembangunan, besar harapan Yosafat agar proses pembangunan ini dapat berjalan dengan lancar serta banyak orang yang terketuk hatinya untuk bisa menjadi donatur dalam memenuhi kebutuhan pembangunan gedung gereja ini. Bagi umat yang ingin membantu pembangunan Gereja St. Fransiskus Asisi dapat memberikan sumbangan melalui Rekening BCA 189 600 0111 atas nama Stasi St. Fransiskus Asisi.
**Komsos Paroki St. Yohanes Penginjil Bengkulu