“Di depan kita berdiri imam-imam baru yang beberapa waktu lalu kita doakan di tempat ini. Sebagian besar adalah alumni seminari kita, kecuali Romo Bryan. Mereka datang dari berbagai angkatan, namun yang terpenting adalah buahnya. Ketika kita melihat mereka merayakan misa perdana, kita seperti menyaksikan hasil nyata dari pembinaan seminari”.
Demikian diungkapkan oleh Rektor Seminari Menengah Santo Paulus Palembang, Pastor Titus Waris Widodo SCJ dalam sambutannya pada Perayaan Ekaristi Perdana bagi delapan imam baru di kapel seminari, Senin (1/9/2025) sore. Perayaan ini menjadi rangkaian syukur atas karunia imamat yang telah diterima para imam baru pada 27 Agustus 2025 yang lalu di Paroki St. Maria Bunda Allah Tugumulyo, Musi Rawas.

Pada perayaan yang dihadiri oleh para seminaris, keluarga imam baru, dan umat sekitar seminari ini, Pastor Titus juga menyampaikan pesan penuh makna kepada para seminaris. “Bagi para seminaris, lihatlah wajah mereka, kasula mereka, tangan mereka yang terberkati. Bayangkanlah suatu ketika kalian berdiri di tempat ini sebagai imam. Memang masih lama, tetapi lebih baik membayangkan menjadi imam daripada membayangkan tidak menjadi imam”, tegasnya.


koor dari seminaris (bawah)
Perayaan syukur atas imam baru ini menjadi peristiwa iman bukan hanya bagi para imam baru, tetapi juga bagi seluruh keluarga besar seminari, karena tujuh dari delapan imam baru merupakan alumni seminari ini. Seminari yang berdiri sejak 24 April 1947 ini, selama puluhan tahun telah menjadi rumah bina bagi benih-benih panggilan menjadi imam dan biarawan, empat diantaranya menjadi uskup, yaitu Mgr. Andreas Hendrisoesanta SCJ, Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, Mgr. Yohanes Harun Yuwono, dan Mgr. Vinsentius Setiawan Triatmojo.
Pastor Andreas Suko Ari Wasono SCJ hadir sebagai selebran utama didampingi para imam konselebran, antara lain para imam baru, yaitu Pastor Daniel Depan Pratama, Pastor Stanislaus Kostka Bima Dwi Atmaja, Pastor Isidorus Bryan Bowo Pangestu SCJ, Pastor Gregorius Virdiawan Mubin SCJ, Pastor Albertus Frans Yoseph Kriswantoko SCJ, Pastor Cornelius Maruli Windyan Raswata SCJ, Pastor Agustinus Dwi Handono SCJ, para formator Seminari, Pastor Titus Waris SCJ dan Pastor Petrus Sukino, serta sejumlah imam dari Dekanat Palembang. Kehadiran para gembala ini menjadi tanda nyata persaudaraan imamat sekaligus dukungan bagi para imam baru dalam langkah awal perutusan mereka.

Dipanggil Seperti Abraham
Mewakili para imam baru, Pastor Bima dalam homilinya menyampaikan refleksinya tentang perjalanan panggilan menjadi seorang imam. “Kami dipanggil oleh Allah seperti Abraham untuk menuju tanah yang dijanjikan. Kami meninggalkan tanah kelahiran kami untuk mengolah tanah yang Allah percayakan: hidup kami, hati kami, visi-misi kami. Ada pengalaman kesepian, kegagalan, bahkan keraguan. Tetapi kami beruntung karena ada begitu banyak orang yang mendukung perjalanan panggilan ini. Doakanlah agar kami setia, agar tanah kami yang masih basah ini sungguh menjadi tanah yang subur,” ungkapnya.

Buah Syukur dan Harapan Baru
Perayaan berlangsung hingga akhir dengan suasana penuh hikmat. Banyak umat mengaku tergerak melihat imam-imam muda mempersembahkan Ekaristi di tempat yang dulu membentuk mereka. Bagi para seminaris, momen ini menjadi inspirasi yang nyata—bahwa jalan panjang yang mereka tempuh suatu hari akan berbuah dalam perutusan.
Perayaan ini menjadi tanda syukur dan harapan baru bagi Gereja khususnya di Sumatera Bagian Selatan. Dari Seminari ini, benih panggilan terus disemai, dipupuk, dirawat, dan berbuah dengan hadirnya para imam baru yang siap menabur kasih Kristus di ladang pelayanan Gereja dan dunia.
** Fr. Bednadetus Aprilyanto
Foto: Dok. Komsos KAPal