PW St. Hieronimus (Imam, Pujangga Gereja)
Zakharia 8:20–23; Mazmur 87:1–3,4–5,6–7;
Lukas 9:51–56;BcO: 2 Raja-raja 17:1–18; (P)
Penuntun Hidup

Saudara-saudari yang terkasih, Injil hari ini menceritakan tentang perjalanan Yesus menuju Yerusalem. Dalam perjalanan itu, Yesus mengalami penolakan dari penduduk sebuah desa di Samaria karena Ia adalah orang Yahudi. Para murid, khususnya Yakobus dan Yohanes, marah dan ingin menghukum desa tersebut dengan meminta api turun dari langit untuk membinasakan mereka. Mereka merasa penolakan terhadap Yesus adalah suatu penghinaan, dan karena itu layak dihukum.
Respon yang berbeda ditampilkan oleh Yesus. Ia justru menegur para muridNya dan memilih untuk melanjutkan perjalanan ke desa lain. Yesus mau menunjukan dan mengajari Para Murid dan kita semua bahwa penolakan tidak harus dibalas dengan kemarahan melainkan dengan kasih dan pengertian.
Inilah yang mau disampaikan Yesus kepada kita, bahwa dalam kehidupan ini, adakalanya kita akan mengalami penolakan, terlebih saat kita melakukan hal yang baik dan benar. Mereka yang menolah bisa saja orang yang kita kenal, tapi bisa juga orang yang tidak kita kenal. Tanpa kita sadari, sering kali kita lebih suka bereaksi seperti Yakobus dan Yohanes yang ingin membalas penolakan dengan kemarahan.
Saudara-saudari terkasih, mari kita lihat mengapa orang-orang Samaria menolak Yesus? Alasannya karena Ia adalah orang Yahudi. Terkadang, dalam kehidupan ini, kita juga bersikap seperti orang Samaria, menolak kehadiran Yesus khususnya dalam hati kita dengan berbagai alasan yang kita ciptakan sendiri, mungkin karena kesibukan, ketakutan, atau ketidakpercayaan bahwa Tuhan dapat bekerja dalam hidup kita. Kita mungkin menutup hati kita terhadap kasih dan kehendak-Nya. Jika itu yang terjadi maka hari ini Yesus mengundang kita untuk menyadari kesalahan itu dan mau membuka hati untuk membarui hidup kita.
Santo Hieronimus yang kita kenangkan hari ini pernah mengatakan bahwa, “Tidak mengenal Kitab Suci Berarti Tidak Mengenal Kristus”. Mari kita mohon agar Roh Kudus menuntun kita untuk selalu menyambut kehadiran Yesus dalam setiap aspek hidup kita, menjadikan SabdaNya sebagai tuntunan bagi hidup kita sehingga kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Semoga Tuhan memberkati.
**Fr. Robeth Silalahi
Tingkat 3-Calon Imam KAPal