Renungan Harian Kamis, 2 Oktober 2025

PW Para Malaikat Pelindung

Kel 23:20-23a; Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11;

Mat 18:1-5.10;BcO 2Taw. 29:1-2; 30:1-16a; (P)

Rendah Hati

Saudara-saudari terkasih, pada hari ini Gereja merayakan Peringatan Para Malaikat Pelindung. Dalam kisah Injil ditampilkan para murid yang bertanya kepada Yesus, tentang siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Sebagai jawaban, Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka. Ia berkata bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga, orang harus bertobat dan menjadi seperti anak kecil yang memiliki sikap rendah hati, sederhana, dan penuh kepercayaan kepada Allah. Yesus juga menambahkan bahwa malaikat para anak kecil itu selalu memandang wajah Bapa di surga.

Kita kembali disapa oleh Tuhan untuk dapat bersikap seperti seorang anak kecil: polos, jujur, dan bergantung penuh pada orang tuanya. Begitu juga kita di hadapan Allah, dipanggil untuk rendah hati dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Kita pun diundang oleh Allah untuk dapat dengan setia menghidupi sikap rendah hati dengan cara menyambut mereka yang bukan siapa-siapa.

Selain itu, Yesus juga mengingatkan bahwa setiap orang begitu berharga di mata Allah sehingga Ia mengutus Malaikat Pelindung untuk menjaga kita. Malaikat ini bukan hanya sekedar cerita, dongeng, atau simbol, tetapi sungguh-sungguh tanda kasih Allah yang setia mendampingi perjalanan hidup manusia. Malaikat Pelindung bukan hanya melindungi secara fisik, tetapi juga menuntun hati kita agar tetap dekat dengan Tuhan. Mereka membantu kita melawan godaan, mendorong kita melakukan kebaikan. Dalam hidup sehari-hari, kita bisa belajar untuk menyadari bahwa kita tidak pernah benar-benar sendirian. Ada sahabat rohani yang setia berjalan bersama kita.

Maka, pada hari ini kita diajak untuk kembali memiliki hati yang sederhana seperti anak kecil: rendah hati, tidak sombong, dan selalu percaya bahwa Allah hadir dalam setiap langkah kita. Kita juga diajak bersyukur atas Malaikat Pelindung yang selalu mendampingi, meskipun kita sering kali tidak menyadarinya. Semoga Tuhan memberkati kita semua.

Fr. Yohanes Deo Wijaksana Putra

Tingkat 3

Leave a Reply

Your email address will not be published.