Anak dan Remaja Katolik Sijambu Siap Membawa Damai

Jambore Serikat Kepausan Anak Misioner (Sekami) Remaja Singkut, Jambi, Muara Bungo (Sijambu) kembali dilangsungkan setelah sempat vakum akibat Pandemi Covid 19. Pertemuan akbar tiga tahunan ini berlangsung di Paroki St. Gregorius Agung, Jambi, Selasa – Jumat (25-28/6).

Perayaan Ekaristi pembuka Jambore Sekami Remaja Sijambu | Foto: Lisbet

Anak Misioner Jadilah Pembawa Damai adalah tema yang diusung dalam Jambore Sekami Remaja Sijambu 2024. Sebanyak 380 peserta dari tujuh paroki hadir dalam kegiatan yang dibuka dengan Perayaan Ekaristi.

Sejalan dengan tema yang diusung, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Palembang, RD Yohanes Kristianto dalam homilinya mengatakan bahwa pembawa damai adalah identitas orang Katolik.

Seremoni pembuka jambore Sekami Remaja Sijambu | Foto: Lisbet

“Sadar bahwa aku adalah orang Katolik. Maka Romo mengharapkan, bahwa tiap peserta yang hadir harus menjadi anak yang beriman Katolik yang mandarah daging dan berakar di dalam hati dan diri. Tidak hanya sekedar identitas saja, tetapi harus ada perbuatan nyata akan iman itu.”

Seremoni pembuka dilangsungkan dengan menghadirkan tokoh pemerintahan setempat. Di hari kedua, Rabu, (26/6), peserta diberi materi tentang Anak Misioner Membawa Damai serta Psikologi Anak dan Remaja. Mereka diberi tugas membuat video yang isinya menyebarkan kebaikan. Peserta juga mengadakan kunjungan dan menutup hari itu dengan pentas seni.

“Semoga kegiatan ini menyemangati kembali anak-anak dan remaja serta pendamping, untuk terus menghidupi keaktifan dalam hidup menggereja,” harap Romo Yohanes Sigit Winarno SCJ, Direktur Diosesan Karya Kepausan Indonesia Keuskupan Agung Palembang (Dirdios KKI KAPal).

Tentang tema, Romo Sigit mengatakan, “Dalam situasi sekarang ini, dunia membutuhkan pribadi-pribadi yang bukan hanya sekedar hadir, tapi hadir yang menjadi berkat, salah satunya adalah menjadi pembawa damai.”

Seremoni pembuka jambore Sekami Remaja Sijambu | Foto: Lisbet

Bukan tanpa alasan, tapi kata Romo Sigit, dunia zaman ini sedang dilanda konflik dan peperangan. “Meskipun yang paling ketara di negara-negara lain, tapi tidak menutup mata di negara kita. Di lingkungan kita sendiri: pertikaian, perselisihan, dan orang hidupnya menjadi tidak damai.”

Lewat tema Anak Misioner Jadilah Pembawa Damai, mereka diharap mampu bersaksi lewat perbuatan baik di sekolah dan lingkungannya. “Tapi pertama-tama mereka (anak dan remaja) harus menciptakan damai dalam diri mereka sendiri, sebelum dia menjadi pewarta damai. Karena nggak mungkin orang memberi air dari gelas yang kosong. Sebelum memberi air, ya gelas itu harus berisi. Harus ada airnya. Maka ciptakan damai dari dalam hati.”

“Semoga lewat kegiatan ini, anak-anak Paroki-paroki Distrik Sijambu semakin disemangati, semakin didorong untuk bisa terlibat aktif dalam kehidupan menggereja dan dalam kehidupan bermasyarakat,” harap Romo Sigit SCJ.

**Lisbet

Leave a Reply

Your email address will not be published.