“Seni hidup terletak pada penyesuaian ulang yang konstan terhadap lingkungan kita,” kata Kakuzo Okakura.
Suatu hari, seorang nenek sedang berjalan-jalan sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran pedesaan. Mereka menemukan seekor kura-kura. Anak itu mengambilnya dan mengamat-amatinya. Kura-kura itu segera menarik kakinya dan kepalanya masuk di bawah tempurungnya. Si anak mencoba membukanya secara paksa.
“Cara demikian tidak akan berhasil. Saya akan coba mengajarimu,” kata nenek itu.
Mereka pulang. Sang nenek mencoba meletakkan kura-kura di dekat perapian. Beberapa menit kemudian kura-kura itu mengeluarkan kakinya dan kepalanya sedikit demi sedikit. Ia mulai merangkak bergerak mendekati si anak.
Sang kakek lantas memberikan nasihat. Dia berkata, “Janganlah mencoba memaksa melakukan segala sesuatu. Berilah kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya.”

Hargai Orang Lain
Dalam hidup sehari-hari, kita diberi kebebasan untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan kehendak diri kita. Namun sering pula kita memaksakan kehendak kita kepada orang lain. Kita merasa bahwa kehendak kitalah yang paling baik dan benar. Kita mau agar orang lain mengikuti kehendak kita.
Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk menghargai hidup orang lain. Anak dalam kisah tadi memaksakan kehendaknya yang terjadi atas kura-kura itu. Namun yang terjadi adalah dia tidak berhasil. Kehendaknya bertentangan dengan kebiasaan kura-kura. Karena itu, anak itu mesti belajar untuk menyesuaikan diri.
Menjalani hidup bersama tidak seperti membalikkan telapak tangan. Kita hidup bersama orang lain yang punya karakter, latar belakang dan kehendak yang berbeda. Kalau kita memaksakan kehendak kita, kita siap-siap untuk gagal dalam hidup bersama. Kita mesti menyesuaikan diri kita dengan orang-orang yang ada di sekitar kita.
Karena itu, yang dibutuhkan dari kita adalah beradaptasi dengan lingkungan sekitar kita. Kita mesti berani menyesuaikan diri dengan kehendak orang-orang yang ada di sekitar kita. Artinya, kita mesti berani mengorbankan kehendak pribadi kita bagi terlaksananya kehendak bersama.
Mari kita terus-menerus belajar untuk beradaptasi dengan hidup sesama dan lingkungan hidup kita. Dengan demikian, hidup kita menjadi persembahan yang terbaik bagi masyarakat di mana kita berada. Hidup bersama menjadi lebih bahagia dan sukacita. Selalu semangat. Salam sehat. Tuhan memberkati. ** Frans de Sales SCJ