Renungan Harian Selasa, 7 Oktober 2025

PW SP Maria, Ratu Rosario

Yun. 3:1-10; Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8; Luk. 10:38-42; BcO 2Raj. 18:17-36; (P)

Prioritas

Prioritas | Foto: Pinterest

Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja memperingati Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Hal ini menjadi salah satu alasan Oktober disebut sebagai Bulan Rosario. Dalam kisah Injil hari ini kita melihat Marta dan Maria memberikan respons yang berbeda terhadap kehadiran Yesus. Marta tampak sibuk melayani sedangkan Maria duduk tenang mendengarkan Yesus. Kedua perempuan ini sama-sama mengasihi Yesus. Namun, respons mereka mencerminkan dua sisi kehidupan Rohani antara aktivitas dan persekutuan. Melalui percakapan singkat ini, Yesus mengajarkan sesuatu yang sangat dalam, yaitu prioritas dalam hubungan kita dengan Tuhan.

Marta menyambut Yesus dengan hati terbuka dan itu adalah tindakan yang baik. Ia ingin menjamu Yesus sebaik mungkin. Namun, yang menjadi masalah bukan niatnya, tapi prioritasnya. Dalam usahanya untuk melayani Yesus, Marta justru melewatkan kehadiran Yesus.

Yesus berkata, “Engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.” Kata khawatir dalam bahasa Yunani adalah merimnaō, yang berarti terpecah pikiran atau terpecah hati. Marta bukan hanya sibuk, tetapi hatinya terbelah antara keinginan melayani dan kebutuhan untuk hadir bersama Tuhan.

Berbeda dengan Marta, Maria memilih duduk di dekat kaki Yesus dan mendengarkan Firman-Nya. Duduk di kaki Sang Guru adalah posisi seorang murid yang penuh hormat, siap menerima pengajaran, dan menunjukkan kerendahan hati. Tindakan Maria mencerminkan kerinduan yang dalam untuk dikenyangkan oleh Firman Tuhan, bukan hanya dipenuhi oleh aktivitas luar. Dan Yesus menyebutnya sebagai “bagian yang terbaik.” Yesus berkata, “Tetapi hanya satu saja yang perlu.” Pernyataan ini sangat radikal di tengah budaya yang menilai seseorang dari produktivitasnya. Yesus menggeser fokus kita bahwa yang terpenting bukan apa yang kita lakukan untuk Tuhan, tapi apakah kita hadir dan mendengarkan Dia. Kisah ini mengundang kita untuk berhenti sejenak dari semua kesibukan kita dan bermenung sejenak, sudahkah aku memilih bagian yang terbaik?

Tuhan tidak menegur Marta karena pelayanannya, tetapi karena ia membiarkan kekhawatiran dan kesibukan menguasai hatinya. Dia kehilangan kesempatan untuk menikmati kehadiran Tuhan di rumahnya sendiri. Kita pun sering seperti Marta melayani, sibuk, tapi kehilangan keintiman dengan Yesus. Mari belajar dari Maria untuk duduk, diam, dan mendengarkan karena di sanalah jiwa kita dipulihkan, dan pelayanan kita menjadi berbuah. Semoga Tuhan memberkati kita semua.

Fr. Antonius Bintang Christian

Tingkat 1

Leave a Reply

Your email address will not be published.