Rabu Pekan Biasa XXIV; Bacaan I: 1Kor 12:31-13:13; Mazmur Tanggapan: Mzm 33:2-5.12.22; Bait Pengantar Injil: Yoh 6:64b.69b; Bacaan Injil: Luk 7:31-35; Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I
1 Korintus 12:31-13:13
Sekarang tinggal iman, harapan dan cinta kasih, namun yang terlihat ialah cinta kasih.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, berusahalah memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Sekali pun aku mempunyai karunia bernubuat dan aku tahu segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar,
tetapi jika tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
Kasih itu sabar, murah hati, dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas kelaliman, tetapi atas kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi bila yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna.
Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang, setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang ini kita melihat gambaran samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal secara sempurna, sebagaimana aku sendiri dikenal.
Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan dan kasih; Namun yang terbesar di antaranya ialah kasih!
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mazmur 33:2-5.12.22
Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik-Nya.
*Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!
*Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
*Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
Bait Pengantar Injil
Yohanes 6:64b.69b
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
Bacaan Injil
Lukas 7:31-35
Hikmat Allah dibenarkan oleh orang yang menerimanya.
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru, ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.’ Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, ‘Ia kerasukan setan.’ Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.’ Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.”
Demikianlah sabda Tuhan.