Renungan Harian Kamis, 16 Oktober 2025

Rm. 3:21-30; Mzm. 130:1-2,3-4b,4c-6; Luk. 11:47-54; BcO Yer. 4:5-8.13-28; (H)

Melihat Hati

Melihat dengan hati | Foto: Pinterest

Saudara-saudari terkasih, ada sebuah kisah sederhana tentang Doni, seorang driver ojek online. Suatu sore, di tengah hujan deras, Doni tetap bekerja agar bisa menghidupi keluarganya. Jalanan licin membuat motornya sempat selip hingga penumpangnya ikut basah kuyup. Dengan panik Doni berkali-kali meminta maaf. Namun penumpang itu hanya tersenyum dan berkata lembut, “Tidak apa-apa Pak. Saya tahu Bapak sudah berusaha. Terima kasih karena tetap mengantar saya meski hujan.” Kata-kata itu membuat Doni terharu dan merasa lega.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak hanya melihat hasil, tetapi hati yang berusaha dengan tulus. Rasul Paulus berkata, “Kita diselamatkan karena iman, bukan karena melakukan hukum Taurat.” (Rm 3:28). Tuhan tidak menunggu kita sempurna untuk mengasihi kita. Ia melihat setiap upaya kecil yang kita lakukan dengan kasih, bahkan di tengah kelemahan dan kegagalan. Yang Ia cari bukanlah kesempurnaan, melainkan hati yang percaya dan mau berjuang dengan setia.

Dalam Injil hari ini, Yesus menegur orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang sibuk menekankan hukum dan aturan, tetapi justru menutup jalan bagi orang lain untuk mengenal Allah. Mereka tekun memelihara penampilan luar, tetapi melupakan inti dari iman itu sendiri: kasih dan keadilan. Yesus ingin mengingatkan kita bahwa iman sejati tidak diukur dari seberapa banyak aturan kita taati, tetapi dari seberapa besar kasih yang kita hidupkan setiap hari.

Saudara-saudari, marilah kita belajar melihat hati — baik hati kita sendiri maupun hati sesama. Jadilah seperti penumpang yang memahami perjuangan Doni: penuh belas kasih, tidak menghakimi, dan mau menguatkan. Kasih sejati bukanlah menuntut kesempurnaan, melainkan memberi ruang bagi orang lain untuk bertumbuh dalam cinta Tuhan. Semoga setiap langkah, setiap kerja, dan setiap usaha kita hari ini dilakukan dengan hati yang tulus, agar hidup kita sungguh menjadi tanda kasih Allah bagi dunia.

Semoga Tuhan memberkati kita semua.

Fr. Natalius Alan Dwi Putra Sihombing

Tingkat 1

Leave a Reply

Your email address will not be published.